Ustaz Yusuf Mansur soal Polemik Larangan Paskibraka Berjilbab: Alasan Keseragaman Ini Bahaya
Kamis, 15 Agustus 2024 - 16:53 WIB
JAKARTA - Larangan Paskibraka putri menggunakan jilbab terus menuai polemik. Ustaz Yusuf Mansur pun menilai dalih keseragaman seperti yang dikemukan BPIP berbahaya.
"Alasan keseragaman ini bahaya buat jilbab. Kenapa bahaya? Apabila agama dalam hal ini kalah, pemeluk agama dalam hal ini kalah, maka akan terjadi kekalahan-kekalahan lain, tiang-tiang agama yang lain, fondasi-fondasi agama yang lain di praktik keberagamaan yang lain," ujar Ustaz Yusuf Mansur dalam video yang diterima SINDOnews, Kamis (15/8/2024).
Ustaz Yusuf Mansur menambahkan, akhirnya atas nama keseragaman, atas nama kebinekaan tunggal ika yang salah pada praktik, justru mencederai Pancasila itu sendiri. "Pancasila itu kan Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka ini akan jadi kekalahan banyak sendi di negara ini," ujarnya.
Dia lalu mencontohkan seandainya aturan tersebut juga dipraktikkan oleh kantor atau pabrik. "Bayangin misalnya, kantor yang tadinya rida, rela karyawan-karyawati melaksanakan praktik keagamaannya. Pabrik-pabrik juga begitu, mereka akan bangkit, akan bangun atas nama peraturan, agama kalah. Padahal kan sebenarnya nggak ada pertentangan apa-apa, wong udah bersisian puluhan tahun kok."
Ustaz Yusuf Mansur lalu berharap agar para pemimpin arif dan bijaksana. "Mudah-mudahan Bapak-bapak kita atas bisa arif dan bijaksana," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut pihaknya tidak memaksa para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024 melepas jilbab ketika pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab," tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (14/8/2024).
Yudian mengatakan, atribut Paskibraka melambangkan makna Bhinneka Tunggal Ika. Ini merupakan tradisi kenegaraan dalam pelaksanaan setiap Upacara Peringatan Kemerdekaan RI sejak Indonesia Merdeka yang dirancang oleh Presiden Soekarno.
"Alasan keseragaman ini bahaya buat jilbab. Kenapa bahaya? Apabila agama dalam hal ini kalah, pemeluk agama dalam hal ini kalah, maka akan terjadi kekalahan-kekalahan lain, tiang-tiang agama yang lain, fondasi-fondasi agama yang lain di praktik keberagamaan yang lain," ujar Ustaz Yusuf Mansur dalam video yang diterima SINDOnews, Kamis (15/8/2024).
Ustaz Yusuf Mansur menambahkan, akhirnya atas nama keseragaman, atas nama kebinekaan tunggal ika yang salah pada praktik, justru mencederai Pancasila itu sendiri. "Pancasila itu kan Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka ini akan jadi kekalahan banyak sendi di negara ini," ujarnya.
Dia lalu mencontohkan seandainya aturan tersebut juga dipraktikkan oleh kantor atau pabrik. "Bayangin misalnya, kantor yang tadinya rida, rela karyawan-karyawati melaksanakan praktik keagamaannya. Pabrik-pabrik juga begitu, mereka akan bangkit, akan bangun atas nama peraturan, agama kalah. Padahal kan sebenarnya nggak ada pertentangan apa-apa, wong udah bersisian puluhan tahun kok."
Ustaz Yusuf Mansur lalu berharap agar para pemimpin arif dan bijaksana. "Mudah-mudahan Bapak-bapak kita atas bisa arif dan bijaksana," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut pihaknya tidak memaksa para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024 melepas jilbab ketika pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab," tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (14/8/2024).
Yudian mengatakan, atribut Paskibraka melambangkan makna Bhinneka Tunggal Ika. Ini merupakan tradisi kenegaraan dalam pelaksanaan setiap Upacara Peringatan Kemerdekaan RI sejak Indonesia Merdeka yang dirancang oleh Presiden Soekarno.
Lihat Juga :
tulis komentar anda