Gus Miftah Olok-olok Penjual Es Teh, UYM: Pelajaran Berharga Soal Etika dan Tata Krama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansur (UYM) merespons peristiwa viralnya penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh. UYM menyebut, selalu ada pelajaran yang diberikan Allah SWT pada semua orang melalui serangkaian suatu peristiwa, tak terkecuali peristiwa Gus Miftah tersebut.
"Selalu ada pelajaran dari Allah buat kita-kita lewat serangkaian peristiwa. Alhamdulillah dengan kejadian Gus Miftah yang bilang G pada penjual es teh, banyak sekali kebaikannya," ujar Ustaz Yusuf Mansur, dikutip dari akun Instagram miliknya pada Rabu (4/12/2024).
UYM berbicara tentang peristiwa yang dialami Gus Miftah itu melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew dengan caption, G yang membawa berkah, buat tukang es, buat Gus Miftah, dan buat Indonesia.
Salah satu kebaikan dalam peristiwa tersebut, penjual es teh itu pun kemungkinan bakal bisa pergi umrah dan dibangunkan rumah karena banyak orang yang mau berbagi rezekinya pada penjual es tersebut imbas viralnya peristiwa itu.
"Misalnya kebaikan yang terjadi apa, coba deh kayaknya bentar lagi penjual es teh tersebut Insyaallah banyak rezekinya, banyak duitnya, banyak yang bagi duit, banyak yang simpati, mungkin ada yang umrahin, mungkin ada yang bangunin rumah. Bukankah ini hebat, cara Allah itu luar biasa, dan betapa beliau juga saya lihat enjoy," tuturnya.
Dari peristiwa tersebut, banyak pelajaran berharga tentang etika dan tata krama, yang mana kebiasaan, kultur, dan budaya suatu tempat menjadi berbeda di tempat lainnya. Maka itu, perlunya penyesuaian diri pada kebiasaan tersebut.
"Saya melihat juga ada pelajaran berharga sekali soal etika, tata krama, yang saya pribadi pun masih terus belajar dan bagaimana secara kebiasaan, kultur, budaya suatu tempat bisa jadi berbeda dengan tempat-tempat yang lain. Hal biasa di satu tempat, di satu kejadian, di satu daerah, di satu lingkungan bisa jadi tak pas di tempat lainnya. Makanya perlu bukan saja kebiasaan tapi juga penyesuaian," terangnya.
"Banyak sekali hikmahnya, ilmu, cerita, pengalaman yang bisa kita dapatkan insyaallah. Tapi menarik ini, insyaAllah terima kasih buat pihak-pihak yang nanti banyak membantu tukang es tersebut, saya sudah mulai melihat ada kiriman teman-teman yang akan memberangkatkan umrah, akan membangun rumah, bahkan sebagian sudah dijalan memberi uang dan sebagainya," ucapnya.
Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa itu, tambahnya, tak hanya berlaku untuknya, tapi juga untuk semua orang. Bahwa, untuk tak merendahkan seseorang meski hanya candaan belaka.
"Sekali lagi ini cara Allah kasih pelajaran buat saya, begitu semua juga, tak merendahkan orang seberapa pun becandanya dan respons Gus Miftah juga menurut saya sangat baik dengan langsung meminta maaf dan beliau pastinya akan melakukan manuver-manuver yang menambah ilmu, pengalaman, kisah, cerita, hikmah buat kita semua insyaallah," katanya.
Lihat Juga: Gus Miftah Hina Penjual Es, Ikatan Pedagang Pasar: Sebagai Pejabat Harusnya Jadi Teladan
"Selalu ada pelajaran dari Allah buat kita-kita lewat serangkaian peristiwa. Alhamdulillah dengan kejadian Gus Miftah yang bilang G pada penjual es teh, banyak sekali kebaikannya," ujar Ustaz Yusuf Mansur, dikutip dari akun Instagram miliknya pada Rabu (4/12/2024).
UYM berbicara tentang peristiwa yang dialami Gus Miftah itu melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew dengan caption, G yang membawa berkah, buat tukang es, buat Gus Miftah, dan buat Indonesia.
Salah satu kebaikan dalam peristiwa tersebut, penjual es teh itu pun kemungkinan bakal bisa pergi umrah dan dibangunkan rumah karena banyak orang yang mau berbagi rezekinya pada penjual es tersebut imbas viralnya peristiwa itu.
"Misalnya kebaikan yang terjadi apa, coba deh kayaknya bentar lagi penjual es teh tersebut Insyaallah banyak rezekinya, banyak duitnya, banyak yang bagi duit, banyak yang simpati, mungkin ada yang umrahin, mungkin ada yang bangunin rumah. Bukankah ini hebat, cara Allah itu luar biasa, dan betapa beliau juga saya lihat enjoy," tuturnya.
Dari peristiwa tersebut, banyak pelajaran berharga tentang etika dan tata krama, yang mana kebiasaan, kultur, dan budaya suatu tempat menjadi berbeda di tempat lainnya. Maka itu, perlunya penyesuaian diri pada kebiasaan tersebut.
"Saya melihat juga ada pelajaran berharga sekali soal etika, tata krama, yang saya pribadi pun masih terus belajar dan bagaimana secara kebiasaan, kultur, budaya suatu tempat bisa jadi berbeda dengan tempat-tempat yang lain. Hal biasa di satu tempat, di satu kejadian, di satu daerah, di satu lingkungan bisa jadi tak pas di tempat lainnya. Makanya perlu bukan saja kebiasaan tapi juga penyesuaian," terangnya.
"Banyak sekali hikmahnya, ilmu, cerita, pengalaman yang bisa kita dapatkan insyaallah. Tapi menarik ini, insyaAllah terima kasih buat pihak-pihak yang nanti banyak membantu tukang es tersebut, saya sudah mulai melihat ada kiriman teman-teman yang akan memberangkatkan umrah, akan membangun rumah, bahkan sebagian sudah dijalan memberi uang dan sebagainya," ucapnya.
Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa itu, tambahnya, tak hanya berlaku untuknya, tapi juga untuk semua orang. Bahwa, untuk tak merendahkan seseorang meski hanya candaan belaka.
"Sekali lagi ini cara Allah kasih pelajaran buat saya, begitu semua juga, tak merendahkan orang seberapa pun becandanya dan respons Gus Miftah juga menurut saya sangat baik dengan langsung meminta maaf dan beliau pastinya akan melakukan manuver-manuver yang menambah ilmu, pengalaman, kisah, cerita, hikmah buat kita semua insyaallah," katanya.
Lihat Juga: Gus Miftah Hina Penjual Es, Ikatan Pedagang Pasar: Sebagai Pejabat Harusnya Jadi Teladan
(cip)