Desentralisasi Indonesia: Divergen atau Konvergen?

Senin, 05 Agustus 2024 - 06:50 WIB
BPS mengungkapkan bahwa DKI Jakarta dan Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dengan rata-rata pertumbuhan PDB di atas 5% per tahun dalam dekade terakhir. Sebaliknya, daerah-daerah seperti Papua dan NTT hanya mencatatkan pertumbuhan di bawah 3% per tahun, jauh tertinggal dibandingkan dengan pusat-pusat ekonomi di Jawa dan Sumatera.

Angka tersebut selaras dengan hasil penelitian dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI juga menunjukkan bahwa wilayah-wilayah seperti Jawa dan Sumatera mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Terutama dalam sektor industri dan jasa.

Sementara itu, daerah-daerah seperti NTT dan Papua tetap tertinggal dengan pertumbuhan yang lamban dan infrastruktur yang kurang memadai. Hasil penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa kebijakan desentralisasi dan peningkatan dana TKD belum mampu secara efektif mengatasi ketimpangan regional atau dengan kata lain, ada konvergensi tetapi berjalan lamban.

Kajian lain menyatakan bahwa jika beberapa pusat pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sumber daya alam (SDA) tinggi seperti Kalimantan dan Sumatera dikeluarkan dari analisis, maka pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah lain menunjukkan pola pemerataan yang lebih baik. Kajian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) mendukung temuan tersebut.

Di mana pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang tidak memiliki SDA tinggi cenderung stabil dan merata. Laporan ini juga mencatat bahwa wilayah-wilayah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup seimbang, dengan rata-rata pertumbuhan PDB yang konsisten sekitar 4% per tahun.

Meski demikian, kajian dari Asian Development Bank (ADB) juga menyoroti bahwa meskipun pembangunan semakin merata, laju pertumbuhannya masih tergolong lambat. Oleh sebab itu, ADB menyarankan bahwa diperlukan kebijakan yang lebih agresif dalam mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang kurang berkembang untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi, termasuk peningkatan akses terhadap teknologi dan modal.

Kebijakan ekonomi yang ada saat ini, lebih memperkuat ketergantungan daerah yang kaya SDA, sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Hal ini jika diteruskan akan mendorong divergensi yang makin tinggi.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya daerah dengan SDA tinggi, untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, kualitas layanan dasar serta perlipatan pelaku ekonomi yang lebih merata. Dengan demikian, perubahan pola pembangunan di daerah dengan SDA tinggi tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi memperkuat distribusi pembangunan yang lebih merata.

Economic Linkages dalam Transformasi Ekonomi

Transformasi ekonomi yang mengarah pada integrasi ekonomi yang kuat, baik antar sektor maupun secara spasial, merupakan langkah krusial untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Integrasi ekonomi antar sektor berarti menciptakan keterkaitan yang lebih erat antara berbagai industri, sehingga mendorong sinergi dan efisiensi dalam rantai nilai.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More