Ketum PBNU Ungkap Dalang Pertemuan 5 Nahdliyin dan Presiden Israel
Rabu, 17 Juli 2024 - 12:01 WIB
Gus Yahya mengaku telah mendapatkan informasi, di mana mereka melakukan konsolidasi dan ada yang mendekati mereka satu per satu untuk diajak berangkat. Programnya adalah sekedar pertemuan dialog di sana dengan berbagai pihak.
"Katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya dan itu mendadak diadakan di sana karena ini masalah ketidaktahuan teman-teman ini konstelasi peta dan sebagainya. Mungkin belum karena cukup umur ya jadi hasilnya beda seperti yang harapan," katanya.
"Ini sebetulnya akibat dari ketidaksensitifnya pihak-pihak yang mencoba untuk melakukan dan ini memang banyak sekali akan banyak sekali yang akan berupaya untuk menyeret NU ke berbagai agenda politik internasional,"ucapnya.
Atas pertemuan lima nahdliyin dengan Presiden Israel, Gus Yahya menyampaikan permintaan maaf.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana. Kami mengerti dan kami memahami bahwa kami merasakan hal yang sama bahwa hal ini adalah sesuatu yang tidak patut dalam konteks suasana yang ada di saat ini," katanya.
"Katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya dan itu mendadak diadakan di sana karena ini masalah ketidaktahuan teman-teman ini konstelasi peta dan sebagainya. Mungkin belum karena cukup umur ya jadi hasilnya beda seperti yang harapan," katanya.
"Ini sebetulnya akibat dari ketidaksensitifnya pihak-pihak yang mencoba untuk melakukan dan ini memang banyak sekali akan banyak sekali yang akan berupaya untuk menyeret NU ke berbagai agenda politik internasional,"ucapnya.
Atas pertemuan lima nahdliyin dengan Presiden Israel, Gus Yahya menyampaikan permintaan maaf.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana. Kami mengerti dan kami memahami bahwa kami merasakan hal yang sama bahwa hal ini adalah sesuatu yang tidak patut dalam konteks suasana yang ada di saat ini," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda