Disjarahal Dorong Pendekatan Kesejarahan untuk Penyelesaian Konflik Laut Natuna-Papua

Selasa, 09 Juli 2024 - 15:01 WIB
Kadisjarahal Laksamana Pertama TNI Hariyo Poernomo, menyatakan, Dinas sejarah TNI AL saat ini sedang melaksanakan sejumlah kajian sejarah yang terkait dengan permasalahan bangsa. Foto/istimewa
JAKARTA - Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut (Disjarahal) mengungkap Indonesia memiliki kesejarahan yang kuat atas wilayah Natuna dan Papua. Hal tersebut bisa menjadi solusi dalam penyelesaian konflik Laut Natuna Utara dan Papua.

Hal itu terungkap Seminar Nasional Sejarah bertajuk “Perspektif Historis Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Laut Natuna Utara dan Papua” yang digelar dalam rangka HUT ke-4 Disjarahal di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (9/7/2024).

Seminar ini diselenggarakan guna merespons polemik yang terjadi di Laut Natuna Utara dan Papua menggunakan pendekatan kesejarahan. Secara historis kedua kawasan beserta penduduk yang mendiaminya telah menjadi bagian dari dinamika perjalanan sejarah sosial budaya dan sosial politik Nusantara.





Oleh karena itu tidak berlebihan bahwa kajian kesejarahan dapat digunakan untuk menjawab permasalahan di kedua wilayah NKRI tersebut.



“Dari sejarah Natuna, kita dapat melihat sejauh mana effective occupation lndonesia atas wilayah tersebut, termasuk perbandingan dengan klaim Nine Dash Line oleh China. Indonesia memiliki kesejarahan yang kuat atas wilayah Natuna dan dapat digunakan memperkuat upaya diplomasi kita atas wilayah tersebut,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam Keynote Speech yang disampaikan oleh Plt Sekjen Kemhan Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto.



Selanjutnya Presiden Terpilih ini juga menyampaikan Papua telah memperlihatkan sejarah integrasi sosial budaya dan sosial ekonomi dengan Nusantara sejak masa Sriwijaya dan Majapahit. Ikatan kesejarahan yang kuat ini dapat digunakan untuk mengintegrasikan kepapuaan dalam keindonesiaan sebagai bagian dari solusi menyelesaikan permasalahan di Papua.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More