PDNS Diretas, Jokowi: Sudah Dievaluasi, Jangan Sampai Terjadi Lagi
Rabu, 03 Juli 2024 - 11:28 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah melakukan evaluasi usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang ransomeware beberapa waktu lalu.
"Sudah kita evaluasi semuanya, yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi," kata Jokowi usai peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia, di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (3/7/2024).
Jokowi meminta kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan back up data nasional. Hal itu diharapkan dapat mengantisipasi kejadian peretasan. "Di back up semua data nasional kita. Sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget," kata Jokowi.
Jokowi juga menyebut tidak hanya Indonesia, negara lain juga terkena peretasan."Ini juga terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di Indonesia saja," ungkapnya.
Terbaru, Kelompok peretas Brain Chiper mengumumkan bakal membuka enkripsi PDNS 2 yang terserang ransomeware. Aksi ini akan dilakukan secara cuma-cuma alias gratis.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa data yang terkumpul di PDNS 2 "tersandra". Dikabarkan, peretas meminta uang tebusan sebesar USD8 juta atau setara Rp131 miliar untuk membuka enkripsi.
Dalam pernyataan Brain Cipher dan diunggah oleh akun X (Twitter) @stealhtmole_int, yang monitoring dark web, mereka menyebut bahwa kunci untuk membuka akses enksipsi PDNS 2 akan dirilis, pada Rabu (3/7/2024).
"Sudah kita evaluasi semuanya, yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi," kata Jokowi usai peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia, di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (3/7/2024).
Jokowi meminta kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan back up data nasional. Hal itu diharapkan dapat mengantisipasi kejadian peretasan. "Di back up semua data nasional kita. Sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget," kata Jokowi.
Baca Juga
Jokowi juga menyebut tidak hanya Indonesia, negara lain juga terkena peretasan."Ini juga terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di Indonesia saja," ungkapnya.
Terbaru, Kelompok peretas Brain Chiper mengumumkan bakal membuka enkripsi PDNS 2 yang terserang ransomeware. Aksi ini akan dilakukan secara cuma-cuma alias gratis.
Baca Juga
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa data yang terkumpul di PDNS 2 "tersandra". Dikabarkan, peretas meminta uang tebusan sebesar USD8 juta atau setara Rp131 miliar untuk membuka enkripsi.
Dalam pernyataan Brain Cipher dan diunggah oleh akun X (Twitter) @stealhtmole_int, yang monitoring dark web, mereka menyebut bahwa kunci untuk membuka akses enksipsi PDNS 2 akan dirilis, pada Rabu (3/7/2024).
tulis komentar anda