Mengikutsertakan Taiwan dalam Jaringan Keselamatan Kesehatan Global
Kamis, 16 Mei 2024 - 20:12 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan telah membuat kemajuan dan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kesehatan nasional. Taiwan juga bersedia berbagi pengalaman dan keahlian medis dengan dunia internasional. Saat ini Rumah Sakit National Taiwan University dan Rumah Sakit Far Eastern Memorial telah melaksanakan berbagai proyek kerja sama dengan institusi medis Indonesia antara lain pelatihan tenaga medis, pertukaran akademis, dan penelitian klinis.
Selain itu, menanggapi rencana Pemerintah Indonesia yang baru untuk menyeleksi dan mengirim 10.000 tenaga medis mengikuti pelatihan di luar negeri, Taiwan bersedia berbagi pengalaman dalam pelayanan medis tingkat tinggi dan kesehatan masyarakat, serta menyediakan berbagai pelatihan profesional seperti asuransi kesehatan, manajemen medis, dan kedokteran klinis. Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis untuk membantu Indonesia mewujudkan visi kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Taiwan membantu WHO dalam menerapkan “Hak atas Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia”, tetapi hak kesehatan 23 juta penduduk Taiwan telah diabaikan oleh WHO karena faktor politik. Kami menyerukan kepada WHO dan mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk melihat kontribusi jangka panjang Taiwan terhadap keselamatan kesehatan global dan hak asasi manusia di bidang kesehatan.
Kami juga mendesak WHO untuk mempertahankan sikap terbuka dan fleksibel, menjunjung tinggi prinsip toleransi dan profesionalisme, serta secara proaktif dan pragmatis mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam WHO dan berpartisipasi dalam pertemuan, kegiatan dan mekanisme yang diadakan oleh WHO, termasuk Perjanjian Pandemi WHO yang sedang dinegosiasikan. Taiwan bersedia bekerja sama dengan semua negara di seluruh dunia untuk mewujudkan visi piagam WHO bahwa “Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia” dan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB untuk “tidak meninggalkan siapa pun”.
Selain itu, menanggapi rencana Pemerintah Indonesia yang baru untuk menyeleksi dan mengirim 10.000 tenaga medis mengikuti pelatihan di luar negeri, Taiwan bersedia berbagi pengalaman dalam pelayanan medis tingkat tinggi dan kesehatan masyarakat, serta menyediakan berbagai pelatihan profesional seperti asuransi kesehatan, manajemen medis, dan kedokteran klinis. Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis untuk membantu Indonesia mewujudkan visi kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Taiwan membantu WHO dalam menerapkan “Hak atas Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia”, tetapi hak kesehatan 23 juta penduduk Taiwan telah diabaikan oleh WHO karena faktor politik. Kami menyerukan kepada WHO dan mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk melihat kontribusi jangka panjang Taiwan terhadap keselamatan kesehatan global dan hak asasi manusia di bidang kesehatan.
Kami juga mendesak WHO untuk mempertahankan sikap terbuka dan fleksibel, menjunjung tinggi prinsip toleransi dan profesionalisme, serta secara proaktif dan pragmatis mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam WHO dan berpartisipasi dalam pertemuan, kegiatan dan mekanisme yang diadakan oleh WHO, termasuk Perjanjian Pandemi WHO yang sedang dinegosiasikan. Taiwan bersedia bekerja sama dengan semua negara di seluruh dunia untuk mewujudkan visi piagam WHO bahwa “Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia” dan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB untuk “tidak meninggalkan siapa pun”.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda