5 Fakta Mantan Danjen Kopassus Yogie S Memet, Jenderal Religius dengan Banyak Jabatan Strategis

Kamis, 16 Mei 2024 - 17:11 WIB
Pada pertemuan pertamanya, Prabowo kagum dengan ajakan Yogie untuk selalu menghormati kedua orang tua. Belum lagi, dia juga menjadi satu sosok yang mulai menghentikan kehidupan ‘nakal’ di kalangan pasukan Korps Baret Merah.

”Beliau memang religius, rajin ke masjid. Beliau jugalah yang mulai menghentikan kehidupan nakal di kalangan pasukan tempur Korps Baret Merah,” tulis Prabowo dalam bukunya yang dikutip, Rabu (5/15/2024).

3. Tidak Izinkan Istrinya Pakai Mobil Dinas

Terlepas dari statusnya yang waktu itu memegang jabatan strategis, Yogie S Memet tetap dikenal sosok sederhana. Hal ini bisa dilihat dari kesehariannya yang tidak pernah menggunakan fasilitas kedinasan untuk urusan keluarga.

Misalnya, penggunaan mobil dinas. Yogie tidak pernah mengizinkan mobil dinas digunakan untuk kepentingan istrinya. Sikap dan tindakan inilah yang kemudian menjadi teladan bagi anak buahnya.

”Yang menarik itu kalau naik mobil dinas, beliau tidak memperkenankan istrinya duduk di depan. Pada waktu itu mobil dinas Komandan Kopassandha Toyota Land Cruiser kanvas. Istrinya tetap tidak diperbolehkan duduk di depan meskipun kursi depan kosong karena Pak Yogie tidak ikut. Menurut beliau, mobil dinas Komandan Kopassus bukan untuk mobil istri komandan,” tulis Prabowo dalam bukunya “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”.

4. Tirakat Khusus Tangkap Kahar Muzakkar

Mengenai sepak terjangnya, Yogie S Memet pernah menjadi Danyon 330/Kujang Kodam Siliwangi. Di era kepemimpinannya, Yon 330 dipercaya menumpas gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.

Pada 17 Agustus 1964, Presiden Soekarno memberikan ultimatum kepada Kodam Hasanuddin untuk segera menangkap Kahar Muzakkar hidup atau mati. Waktu itu, RPKAD (Kopassus) juga mendapat penugasan di bawah Yonif 330/Para Kujang pimpinan Yogie S Memet untuk membantu Kodam Hasanuddin.

Setelah mendengar perintah, Yogie bertekad segera menangkap Kahar. Dia melakukan tirakat khusus agar operasi berjalan sukses.

Kisahnya ini dituliskan dalam buku Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit karya Atmadji Sumarkidjo. Jadi, waktu itu Yogie S Memet berpuasa jauh-jauh hari sebelum bulan puasa (Ramadan) karena prihatin tekad mereka belum terpenuhi.

Setelah itu, operasi penangkapan sukses besar. Pasukan Yon 330/Para Kujang berhasil menemukan tempat persembunyian Kahar Muzakkar.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More