Penyuluh Kunci Sukses Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Rabu, 15 Mei 2024 - 09:22 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran di berbagai kesempatan memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian dan petani agar semangat meningkatkan produktivitas pangan. Andi Amran menyampaikan harapannya bahwa penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan.
Amran menekankan agar penyuluh tidak mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengakui inovasi teknologi bersama sumber daya manusia dan infrastruktur menjadi pengungkit yang besar dari efisiensi dan daya saing sektor pertanian.
“Inovasi teknologi tersebut dapat diimplementasikan di lapangan, sehingga diperlukan SDM yang handal, profesional dan berdaya saing terhadap teknologi. Disitulah tugas penyuluh,” ujar Dedi, Rabu (15/5/2024).
Karena itu, penyuluh harus meningkatkan kemampuan diri atau upgrade kemampuan dalam Informasi Teknologi (IT) dan penyerapan teknologinya.
“Jadi mau tidak mau atau suka tidak suka, penyuluh harus masuk ke era 4.0 yang kini sudah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan produktivitas tinggi. Contohnya traktor, sekarang sudah menggunakan internet,” tegasnya kembali.
Sementara paca acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 14 bertemakan Reposisi Sistem Penyuluhan Pertanian Menuju Pertanian Yang Mandiri, Modern, dan Berkelanjutan di AOR BPPSDMP, Selasa, 14 Mei 2024 Ketua Harian DPP Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Fathan A Rasyid mengatakan sistem penyuluhan pertanian adalah seluruh rangkaian pengembangan, kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Harus adanya sistem penyuluhan dikarenakan bersifat penting untuk berkelanjutan.
Selain itu, Fathan juga menjelaskan tentang Perhiptani merupakan organisasi profesi yang didirikan 6 Juli 1987 di Subang, Jawa Barat. Perhiptani berasaskan Pancasila yang bersifat keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian, dan tidak berafilasi dengan organisasi politik.
"Salah satu tujuan Perhiptani yang merujuk dari AD/ART adalah meningkatkan profesionalisme penyuluh dan kesejahteraan penyuluh pertanian," jelas Fathan.
Fathan menambahkan, jika penajaman kebijakan sistem penyuluhan adalah kejelasan regulasi di mana revisi Undang-Undang Penyuluhan harus jelas dan penyuluhan identik dengan pendidikan non formal di luar sekolah atau urusan wajib konkuren. Sehingga diperlukan konsistensi pemantapan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan.
Amran menekankan agar penyuluh tidak mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengakui inovasi teknologi bersama sumber daya manusia dan infrastruktur menjadi pengungkit yang besar dari efisiensi dan daya saing sektor pertanian.
Baca Juga
“Inovasi teknologi tersebut dapat diimplementasikan di lapangan, sehingga diperlukan SDM yang handal, profesional dan berdaya saing terhadap teknologi. Disitulah tugas penyuluh,” ujar Dedi, Rabu (15/5/2024).
Karena itu, penyuluh harus meningkatkan kemampuan diri atau upgrade kemampuan dalam Informasi Teknologi (IT) dan penyerapan teknologinya.
“Jadi mau tidak mau atau suka tidak suka, penyuluh harus masuk ke era 4.0 yang kini sudah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan produktivitas tinggi. Contohnya traktor, sekarang sudah menggunakan internet,” tegasnya kembali.
Sementara paca acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 14 bertemakan Reposisi Sistem Penyuluhan Pertanian Menuju Pertanian Yang Mandiri, Modern, dan Berkelanjutan di AOR BPPSDMP, Selasa, 14 Mei 2024 Ketua Harian DPP Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Fathan A Rasyid mengatakan sistem penyuluhan pertanian adalah seluruh rangkaian pengembangan, kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Harus adanya sistem penyuluhan dikarenakan bersifat penting untuk berkelanjutan.
Selain itu, Fathan juga menjelaskan tentang Perhiptani merupakan organisasi profesi yang didirikan 6 Juli 1987 di Subang, Jawa Barat. Perhiptani berasaskan Pancasila yang bersifat keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian, dan tidak berafilasi dengan organisasi politik.
"Salah satu tujuan Perhiptani yang merujuk dari AD/ART adalah meningkatkan profesionalisme penyuluh dan kesejahteraan penyuluh pertanian," jelas Fathan.
Fathan menambahkan, jika penajaman kebijakan sistem penyuluhan adalah kejelasan regulasi di mana revisi Undang-Undang Penyuluhan harus jelas dan penyuluhan identik dengan pendidikan non formal di luar sekolah atau urusan wajib konkuren. Sehingga diperlukan konsistensi pemantapan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda