Danjen Kopassus di Era Soekarno, Nomor 1 Pelatih Pertama Pasukan Elite Korps Baret Merah

Rabu, 15 Mei 2024 - 06:49 WIB
Selain itu, menjadi Komandan RPKAD pada 1958—1964. Dari situ dia dipercaya menjadi Pangdam IX/Mulawarman 1964—1970 dan Komandan Pussenif. Selama mengabdi di militer, Mung pernah terlibat dalam operasi RTP 1 untuk merebut Kota Tondano di Sulawesi Utara. Mung wafat pada 22 Desember 2012 di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.



5. Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, tercatat sebagai Komandan RPKAD atau Danjen Kopassus ke-5. Dia menjabat selama 3 tahun sejak 1964 hingga 1967.

Ayah kandung dari Danjen Kopassus ke-23 Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo ini merupakan tokoh militer terutama di Korps Baret Merah Kopassus yang sangat disegani dan dihormati.

Pria kelahiran Purworejo 25 Juli 1925 ini merupakan orang kepercayaan Soeharto dalam operasi penumpasan G30S/PKI di Indonesia. Bahkan, Sarwo Edhie terjun langsung memimpin pasukannya memerangi gerakan yang akan mengganti ideologi Pancasila dengan Komunis itu di Jawa Tengah.

Selama mengabdi di militer, ayah dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini merupakan Jenderal Kopassus yang memiliki karier cemerlang. Sarwo Edhie pernah menjabat sebagai Komandan Batalion Divisi Diponegoro pada 1945-1951, kemudian Komandan Resimen Divisi Diponegoro pada 1951-1953, Wakil Komandan Resimen AMN pada 1959-1961.

Sarwo Edhie juga pernah menjabat Wadan RPKAD (1962-1964 hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di Korps Baret Merah sebagai Komandan RPKAD atau Danjen Kopassus pada 1964-1967.

Selanjutnya, dia dipercaya menjadi Pangdam II/Bukit Barisan pada 1967-1968, kemudian menjadi Pangdam XVII/Tjenderawasih pada 1968-1970 hingga Gubernur AKABRI 1970-1974.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More