Danjen Kopassus di Era Soekarno, Nomor 1 Pelatih Pertama Pasukan Elite Korps Baret Merah
Rabu, 15 Mei 2024 - 06:49 WIB
Hal itu lantaran Djaelani diduga memanfaatkan pasukan khusus dalam perseteruan antara kelompok Kolonel Zulkifli Lubis, yang sedang mengalami friksi dengan kelompok Kolonel Abdul Haris Nasution.
Selama mengabdi di militer, Djaelani pernah menjabat sebagai Komandan Sektor I, Balaraja, kemudian Perwira Divisi Siliwangi. Kariernya terus menanjak, dia sempat menjadi Wadan KKAD selama tiga tahun pada periode 1953-1956, hingga akhirnya Komandan RPKAD pada 1956.
Sebelum menjabat sebagai Danjen Kopassus, dia pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Antara lain, pada masa kemerdekaan menjabat sebagai Komandan Kompi Batalyon Nasuhi selama tiga tahun sejak 1945–1948.
Kemudian menjadi Komandan Batalyon 303/Setya Perlaya Siliwangi pada 1948–1953, Direktur Battle Training Camp I 1952-1953, Komandan Batalyon Basis I selama tiga tahun sejak 1953-1956. Selanjutnya, dia dipercaya memimpin pasukan elite sebagai Komandan RPKAD pada 1956–1958.
Dari Korps Baret Merah Kopassus, dia dimutasi menjadi Komandan Komando Resor Militer Wirabima pada 1960 kemudian Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka 1967–1971, dan Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Angkatan Darat pada 1971–1973.
Selain jabatan militer, dia juga pernah menduduki sipil antara lain, Gubernur Provinsi Riau, Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Golongan Daerah. Termasuk Irjen Kemenkeu RI dan Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada 1983-1988. Kaharuddin Nasution meninggal dunia pada 25 September 1990 dan dimakamkan di Taman Makam Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.
Mayjen TNI (Purn) Mung Prahadimulyo tercatat sebagai Danjen Kopassus keempat. Saat itu, Kopassus masih bernama RPKAD. Dia menjabat selama enam tahun sejak 1958 hingga 1964.
Jenderal Kopassus kelahiran Yogyakarta, 11 Januari 1925 silam ini merupakan tokoh militer yang cukup disegani khususnya di Korps Baret Merah. Dia pernah menjabat sebagai Komandan Kompi IV Batalyon Nasuhi, Brigade Samsu, Divisi Siliwangi pada 1949, kemudian Danyonif Linud 305/Tengkorak pada 1949—1953.
Selama mengabdi di militer, Djaelani pernah menjabat sebagai Komandan Sektor I, Balaraja, kemudian Perwira Divisi Siliwangi. Kariernya terus menanjak, dia sempat menjadi Wadan KKAD selama tiga tahun pada periode 1953-1956, hingga akhirnya Komandan RPKAD pada 1956.
3. Letjen TNI (Purn) Kaharuddin Nasution
Jenderal TNI kelahiran Medan, Sumatera Utara (Sumut) 23 Juli 1925 merupakan Danjen Kopassus angkatan ketiga. Saat itu, Kopassus masih bernama RPKAD. Dia menjabat selama dua tahun sejak 1956 hingga 1958.Sebelum menjabat sebagai Danjen Kopassus, dia pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Antara lain, pada masa kemerdekaan menjabat sebagai Komandan Kompi Batalyon Nasuhi selama tiga tahun sejak 1945–1948.
Kemudian menjadi Komandan Batalyon 303/Setya Perlaya Siliwangi pada 1948–1953, Direktur Battle Training Camp I 1952-1953, Komandan Batalyon Basis I selama tiga tahun sejak 1953-1956. Selanjutnya, dia dipercaya memimpin pasukan elite sebagai Komandan RPKAD pada 1956–1958.
Dari Korps Baret Merah Kopassus, dia dimutasi menjadi Komandan Komando Resor Militer Wirabima pada 1960 kemudian Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka 1967–1971, dan Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Angkatan Darat pada 1971–1973.
Selain jabatan militer, dia juga pernah menduduki sipil antara lain, Gubernur Provinsi Riau, Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Golongan Daerah. Termasuk Irjen Kemenkeu RI dan Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada 1983-1988. Kaharuddin Nasution meninggal dunia pada 25 September 1990 dan dimakamkan di Taman Makam Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.
4. Mayjen TNI (Purn) Mung Prahadimulyo
Mayjen TNI (Purn) Mung Prahadimulyo tercatat sebagai Danjen Kopassus keempat. Saat itu, Kopassus masih bernama RPKAD. Dia menjabat selama enam tahun sejak 1958 hingga 1964. Jenderal Kopassus kelahiran Yogyakarta, 11 Januari 1925 silam ini merupakan tokoh militer yang cukup disegani khususnya di Korps Baret Merah. Dia pernah menjabat sebagai Komandan Kompi IV Batalyon Nasuhi, Brigade Samsu, Divisi Siliwangi pada 1949, kemudian Danyonif Linud 305/Tengkorak pada 1949—1953.
tulis komentar anda