Welcoming Gen-Alpha Chance and Challenge in Digital Era
Rabu, 01 Mei 2024 - 13:47 WIB
Tak hanya diisi dengan diskusi, pada jeda acara diskusi, Pesta Rakyat Kominfo juga diramaikan dengan hiburan dari Komika Rizky Teguh (Riztegh), dengan materi komedi mengenai kecapakan digital, yang disambul riuh oleh seluruh peserta.
Di sesi kedua, diskusi pun dilanjutkan, dan dibuka dengan pemateri pertama, Rizki Ameliah, Koordinator Literasi Digital, yang memberi pemaparan mengenai Etika Digital.
Dalam pemaparannya, Rizki menjelaskan kepada siswa mengenai ruang lingkup pemakaian media digital, sejauh mana pengguna dapat memanfaatkan media sosial, dan menjadikannya salah satu pilar untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, sekaligus memberi batasan yang jelas mengenai konten positif dan konten negatif.
Dari sini Rizki menjelaskan mengenai pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial atau menggunakan media digital. Karena jejak digital tidak akan hilang, dan melekat pada pengguna seumur hidup. Tak jarang, pengguna media sosial menemui kegagalan dalam sebuah proses penting dalam hidup, akibat kesalahan menggunakan media sosial.
“Rata-rata di Kementerian Kominfo nih, ada yang mengirimkan semua data-data untuk beasiswa, data-data untuk profiling kerjaan, semuanya dikirim ke Kominfo. Jadi, gampang sekali untuk nge-track konten-konten kalian, bahkan sebenarnya gampang sekali untuk men-take down atau memblokir konten-konten kalian, bahkan akun-akun teman-teman. Jadi jaga etika teman-teman di sosial media, di internet, bukan cuma di sosial media aja, di email, atau di YouTube, atau dimanapun itu dijaga lagi. Karena jari mu adalah harimau mu, think before you post, sabar sebelum sebar, saring sebelum sharing," tutur Rizki.
Usia minimal pengguna media sosial tergolong masih remaja, oleh karena itu, kebijakan dan etika dalam bermedia sosial harus ditanamkan sedari dini, agar tidak menjadi boomerang yang dapat menyulitkan masa depan pengguna.
(Foto: dok Kemenkominfo)
Pagelaran pesta rakyat kemudian dilanjutkan dengan hiburan dari komika Rizky Teguh (Riztegh) yang menyampaikan tentang kecakapan digtial dan disambut ramai oleh seluruh peserta.
Setelah hiburan stand up, diskusi dilanjutkan dengan pemaparan pemateri kedua, Trisno Sakti Herwanto, Dosen sekaligus Kepala Laboratorium prodi Administrasi Publik FISIP UNPAR.
Di sesi kedua, diskusi pun dilanjutkan, dan dibuka dengan pemateri pertama, Rizki Ameliah, Koordinator Literasi Digital, yang memberi pemaparan mengenai Etika Digital.
Dalam pemaparannya, Rizki menjelaskan kepada siswa mengenai ruang lingkup pemakaian media digital, sejauh mana pengguna dapat memanfaatkan media sosial, dan menjadikannya salah satu pilar untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, sekaligus memberi batasan yang jelas mengenai konten positif dan konten negatif.
Dari sini Rizki menjelaskan mengenai pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial atau menggunakan media digital. Karena jejak digital tidak akan hilang, dan melekat pada pengguna seumur hidup. Tak jarang, pengguna media sosial menemui kegagalan dalam sebuah proses penting dalam hidup, akibat kesalahan menggunakan media sosial.
“Rata-rata di Kementerian Kominfo nih, ada yang mengirimkan semua data-data untuk beasiswa, data-data untuk profiling kerjaan, semuanya dikirim ke Kominfo. Jadi, gampang sekali untuk nge-track konten-konten kalian, bahkan sebenarnya gampang sekali untuk men-take down atau memblokir konten-konten kalian, bahkan akun-akun teman-teman. Jadi jaga etika teman-teman di sosial media, di internet, bukan cuma di sosial media aja, di email, atau di YouTube, atau dimanapun itu dijaga lagi. Karena jari mu adalah harimau mu, think before you post, sabar sebelum sebar, saring sebelum sharing," tutur Rizki.
Usia minimal pengguna media sosial tergolong masih remaja, oleh karena itu, kebijakan dan etika dalam bermedia sosial harus ditanamkan sedari dini, agar tidak menjadi boomerang yang dapat menyulitkan masa depan pengguna.
(Foto: dok Kemenkominfo)
Pagelaran pesta rakyat kemudian dilanjutkan dengan hiburan dari komika Rizky Teguh (Riztegh) yang menyampaikan tentang kecakapan digtial dan disambut ramai oleh seluruh peserta.
Setelah hiburan stand up, diskusi dilanjutkan dengan pemaparan pemateri kedua, Trisno Sakti Herwanto, Dosen sekaligus Kepala Laboratorium prodi Administrasi Publik FISIP UNPAR.
Lihat Juga :
tulis komentar anda