Korlantas Ungkap 30% Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Selasa, 16 April 2024 - 09:58 WIB
JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan masih ada 30% pemudik yang belum kembali ke Jakarta hingga Selasa (16/4/2024). Sementara, puncak arus balik pada Lebaran kali ini terjadi sejak Senin (15/4/2024) hingga pagi ini pukul 06.00 WIB.
“Kemudian masih ada tersisa yang belum kembali ke Jakarta sekitar 30% lebih, baik itu di 4 Gardu, maupun di kilometer 66 yang menjadi titik krusial,” ungkap Aan saat konferensi pers Arus Balik Lebaran 2024, Selasa (16/4/2024).
Aan mengatakan dari 30% pemudik yang belum kembali itu jika dibagi dengan pelaksanaan Work From Home (WFH) pada 16-17 April maka masing-masing akan tersisa 15% pemudik saja.
“Artinya angka tersebut kalau kita bagi dua pelaksanaan WFH hari ini dan besok berarti masing-masing tinggal tersisa 15%. Ini mudah-mudahan dengan angka yang kecil tersebut kita masih bisa melayani para pemudik yang akan balik dengan tidak melakukan rekayasa lalu lintas. Artinya dengan reguler,” jelas Aan.
Meski begitu, Aan mengatakan jika ada peningkatan arus dari timur Trans Jawa maupun dari selatan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan.
“Terutama di Jakarta Cikampek di titik krusial 66, kita akan melaksanakan contraflow ya, dua lajur maupun sampai ketiga lajur, tergantung situasi arus lalu lintas,” pungkasnya.
“Kemudian masih ada tersisa yang belum kembali ke Jakarta sekitar 30% lebih, baik itu di 4 Gardu, maupun di kilometer 66 yang menjadi titik krusial,” ungkap Aan saat konferensi pers Arus Balik Lebaran 2024, Selasa (16/4/2024).
Aan mengatakan dari 30% pemudik yang belum kembali itu jika dibagi dengan pelaksanaan Work From Home (WFH) pada 16-17 April maka masing-masing akan tersisa 15% pemudik saja.
“Artinya angka tersebut kalau kita bagi dua pelaksanaan WFH hari ini dan besok berarti masing-masing tinggal tersisa 15%. Ini mudah-mudahan dengan angka yang kecil tersebut kita masih bisa melayani para pemudik yang akan balik dengan tidak melakukan rekayasa lalu lintas. Artinya dengan reguler,” jelas Aan.
Meski begitu, Aan mengatakan jika ada peningkatan arus dari timur Trans Jawa maupun dari selatan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan.
“Terutama di Jakarta Cikampek di titik krusial 66, kita akan melaksanakan contraflow ya, dua lajur maupun sampai ketiga lajur, tergantung situasi arus lalu lintas,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda