Pasok TNI Lebih dari 40 Tahun, Produsen Alutsista Prancis Ini Komit untuk Transfer Teknologi ke Indonesia

Selasa, 02 April 2024 - 22:47 WIB
Perusahaan yang berada dalam naungan KNDS Group sejak 2015 ini telah memproduksi kendaraan tempur dan artileri yang dilengkapi dengan meriam kaliber besar yaitu Leclerc tank tempur utama (MBT), CAESAR - 155 mm wheeled self-propelled howitzer, VBCI (Véhicule blindé de combat d'infanterie) kendaraan tempur infanteri roda lapis baja (IFV), GIAT LG1 LG1 Mark II 105 mm towed howitzer, TRF1 155 mm towed howitzer, GCT 155mm artileri yang bisa bergerak otomatis.

Selain itu juga memproduksi amunisi senjata kaliber menengah dan besar dari 20mm hingga 155mm seperti amunisi tank 120mm, amunisi artileri 155mm, dan amunisi 40mm. Selanjutnya juga memproduksi berbagai senjata seperti Meriam M621, Senapan FR F2, APILAS anti -peluncur roket tank, Senjata Anti-Armor Ringan Wasp 58, dan lain-lain.

“Kami yakin bahwa masa depan akan diatasi secara eksklusif melalui kemitraan transfer teknologi dan transfer manufaktur,” tutur Amaury De Poncins Asia Export Sales Director KNDS Amaury saat menerima delegasi dari Lemhannas RI baru-baru ini.

Lebih lanjut, pria yang pernah menetap di Jakarta itu menyatakan, bahwa tantangan masa depan pertahanan akan dihadapi secara eksklusif melalui kemitraan transfer teknologi dan transfer manufaktur. Bagi Nexter, kemitraan ini menjadi kunci untuk memberikan dukungan jangka panjang kepada Indonesia dalam pengadaan peralatan yang digunakan TNI, seperti senjata artileri Caesar.

Komitmen KNDS Group dalam melakukan transfer teknologi akan mendukung PT Pindad dalam memenuhi kebutuhan TNI terkait amunisi kaliber besar, seperti diungkapkan Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose. “PT Pindad siap untuk memenuhi kebutuhan TNI dalam bidang munisi 120 mm Tank Leopard di mana PT Pindad melakukan transfer manufaktur produk tersebut dari Nexter, Perancis. Kedepan nya juga PT Pindad berharap dapat memenuhi kebutuhan lini produksi amunisi 120 mm untuk pabrikan Tank Leopard yang merupakan satu holding dengan Nexter,” tutur Abraham Mose seperti dikutip dari laman resmi PT Pindad.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Mose, dengan pengalaman dalam merancang, memproduksi, dan mendukung sistem pertahanan darat dan telah bertahun-tahun, kami telah menjadi yang pertama memenuhi syarat rantai pasokan di Prancis. Produsen alutsista ini juga menjadi pemasok utama untuk pasukan tentara militer Prancis, memiliki pelanggan negara-negara yang tersebar di tiga benua, beberapa negara yang memercayakan produksi alutsistanya kepada mereka antara lain, Indonesia, Singapura, Thailand, Belgia, Kanada, Kolombia, dan lainnya.

“Karena bisnis kami menangani pasar internasional, kami memiliki kemampuan dan pengetahuan bagaimana mendidik mitra lokal untuk memenuhi syarat rantai pasokan mereka sendiri. Jadi kemitraan dengan Indonesia ini adalah kunci untuk juga melatih industri lokal. Pemasok yang memenuhi syarat yang memiliki tingkat kualitas dan harga yang tepat untuk masa depan proyek Indonesia,” tutur Amaury.

Dengan kemitraan strategis yang selama ini telah berjalan dengan Indonesia, pihaknya berharap untuk terus melanjutkan kolaborasi dan berkontribusi dalam membangun kemitraan yang cerdas dengan melatih industri lokal di Indonesia. “Dengan kerja sama yang kami tawarkan, ke depan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga untuk menciptakan pasar ekspor yang dikelola dari Indonesia. Saya pikir ini adalah pendekatan win-win yang pasti akan kami libatkan dan lakukan di masa depan,” ujar Amaury.

Fakta Kemitraan Strategis RI - Prancis di Bidang Pertahanan



- Hubungan bilateral Prancis dan RI di bidang pertahanan telah berlangsung erat sejak Indonesia merdeka.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More