Pasok TNI Lebih dari 40 Tahun, Produsen Alutsista Prancis Ini Komit untuk Transfer Teknologi ke Indonesia

Selasa, 02 April 2024 - 22:47 WIB
loading...
Pasok TNI Lebih dari 40 Tahun, Produsen Alutsista Prancis Ini Komit untuk Transfer Teknologi ke Indonesia
Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) merupakan perangkat penting dalam menjalankan strategi pertahanan kedaulatan NKRI. Foto: Dok KNDS
A A A
JAKARTA - Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) merupakan perangkat penting dalam menjalankan strategi pertahanan kedaulatan NKRI. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian Pertahanan RI melalui PT Pindad (Persero) selaku BUMN yang secara khusus menyediakan alutsista bagi TNI melakukan berbagai upaya strategis, khususnya dalam pengadaan proqurement alutsista, di antaranya yakni menjalin kemitraan strategis secara internasional. Prancis adalah negara yang memiliki hubungan erat dalam hal kerja sama pertahanan dengan Indonesia.

Nexter KNDS Group, perusahaan industri pertahanan tekemuka Prancis merupakan salah satu satu mitra strategis bagi PT Pindad dalam pengadaan alutsista TNI selama kurun waktu lebih dari 40 tahun. Bahkan dalam rangka memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia, pemain utama industri pertahanan darat Eropa tersebut telah membuka kantor cabang perwakilan regional Asia Tenggara yang berbasis di Jakarta.

Seperti dikemukakan Kepala Perwakilan Nexter KNDS Indonesia Thomas Gerard bahwa Indonesia adalah mitra strategis utama bagi perusahaannya. “Kita memiliki sejarah panjang melalui Kemenhan dan TNI, kemitraan strategis ini sudah kita mulai sejak 40 tahun lalu. Kami telah menyuplai kendaraan tempur dan saat ini memasok sistem artileri seperti 105 LG dari amunisi kaliber medium sedang hingga kaliber besar untuk mempersenjatai kendaraan tempur Caesar,” ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama jangka panjang yang mencakup dua aspek utama. Pertama, untuk memastikan pelayanan terbaik bagi Kementerian Pertahanan dan TNI. Kedua, memperkuat kerja sama industri berkelanjutan dengan BUMN dan swasta di melalui transfer teknologi, transfer pengetahuan, dan transfer manufaktur di Indonesia khususnya di bidang artileri, amunisi kaliber menengah hingga besar, serta domain kendaraan tempur lapis baja.

Dengan transfer teknologi, pengetahuan dan manufaktur serta pelatihan yang diberikan kepada Indonesia, ia meyakini bahwa Indonesia bukan hanya akan mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan sistem pertahanan keamanan yang dibutuhkan TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia, tetapi lebih dari itu, akan mampu tampil menjadi bagian dari supply chain global bersama-sama dengan ekosistem Nexter KNDS Group.

“Kami ingin kemitraan ini berjalan tidak hanya untuk memaksimalkan konten lokal, misalnya dengan melakukan perakitan manufaktur di Indonesia, tetapi juga untuk membantu industri pertahanan Indonesia turut menjadi bagian dari rantai pasokan global Nexter KNDS Group untuk menjadi pemain ekspor industri pertahanan baik secara regional maupun global.

Untuk diketahui, Nexter KNDS Group memiliki pabrik yang tersebar di tiga negara yaitu Prancis, Belgia, dan Italia dan melibatkan ribuan industri lokal sebagai supplier. Keahliannya sebagai perusahaan industri pertahanan memang tidak diragukan lagi, memiliki pengalaman selama lebih dari dua abad dalam merancang dan memproduksi berbagai jenis sistem senjata, kendaraan militer seperti Vehicule I’Avant Blinde (VAB), pengangkut personel lapis baja Armored Personnel Carrier (APC), Nexter Aravis - Mine Resistant Ambush Protected Vehicle (MRAPV), Nexter TITUS kendaraan tempur yang dilengkapi dengan roda pelindung ranjau.

Pasok TNI Lebih dari 40 Tahun, Produsen Alutsista Prancis Ini Komit untuk Transfer Teknologi ke Indonesia

Export Sales Director KNDS Amaury De Poncins menyatakan bahwa melalui transfer teknologi, transfer pengetahuan,dan transfer manufaktur kepada Indonesia diharapkan Indonesia dapat menjadi bagian dari global suplya chain industri pertahanan dunia. Foto Dok : Bening Digital Indonesia

Perusahaan yang berada dalam naungan KNDS Group sejak 2015 ini telah memproduksi kendaraan tempur dan artileri yang dilengkapi dengan meriam kaliber besar yaitu Leclerc tank tempur utama (MBT), CAESAR - 155 mm wheeled self-propelled howitzer, VBCI (Véhicule blindé de combat d'infanterie) kendaraan tempur infanteri roda lapis baja (IFV), GIAT LG1 LG1 Mark II 105 mm towed howitzer, TRF1 155 mm towed howitzer, GCT 155mm artileri yang bisa bergerak otomatis.

Selain itu juga memproduksi amunisi senjata kaliber menengah dan besar dari 20mm hingga 155mm seperti amunisi tank 120mm, amunisi artileri 155mm, dan amunisi 40mm. Selanjutnya juga memproduksi berbagai senjata seperti Meriam M621, Senapan FR F2, APILAS anti -peluncur roket tank, Senjata Anti-Armor Ringan Wasp 58, dan lain-lain.

“Kami yakin bahwa masa depan akan diatasi secara eksklusif melalui kemitraan transfer teknologi dan transfer manufaktur,” tutur Amaury De Poncins Asia Export Sales Director KNDS Amaury saat menerima delegasi dari Lemhannas RI baru-baru ini.

Lebih lanjut, pria yang pernah menetap di Jakarta itu menyatakan, bahwa tantangan masa depan pertahanan akan dihadapi secara eksklusif melalui kemitraan transfer teknologi dan transfer manufaktur. Bagi Nexter, kemitraan ini menjadi kunci untuk memberikan dukungan jangka panjang kepada Indonesia dalam pengadaan peralatan yang digunakan TNI, seperti senjata artileri Caesar.

Komitmen KNDS Group dalam melakukan transfer teknologi akan mendukung PT Pindad dalam memenuhi kebutuhan TNI terkait amunisi kaliber besar, seperti diungkapkan Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose. “PT Pindad siap untuk memenuhi kebutuhan TNI dalam bidang munisi 120 mm Tank Leopard di mana PT Pindad melakukan transfer manufaktur produk tersebut dari Nexter, Perancis. Kedepan nya juga PT Pindad berharap dapat memenuhi kebutuhan lini produksi amunisi 120 mm untuk pabrikan Tank Leopard yang merupakan satu holding dengan Nexter,” tutur Abraham Mose seperti dikutip dari laman resmi PT Pindad.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Mose, dengan pengalaman dalam merancang, memproduksi, dan mendukung sistem pertahanan darat dan telah bertahun-tahun, kami telah menjadi yang pertama memenuhi syarat rantai pasokan di Prancis. Produsen alutsista ini juga menjadi pemasok utama untuk pasukan tentara militer Prancis, memiliki pelanggan negara-negara yang tersebar di tiga benua, beberapa negara yang memercayakan produksi alutsistanya kepada mereka antara lain, Indonesia, Singapura, Thailand, Belgia, Kanada, Kolombia, dan lainnya.

“Karena bisnis kami menangani pasar internasional, kami memiliki kemampuan dan pengetahuan bagaimana mendidik mitra lokal untuk memenuhi syarat rantai pasokan mereka sendiri. Jadi kemitraan dengan Indonesia ini adalah kunci untuk juga melatih industri lokal. Pemasok yang memenuhi syarat yang memiliki tingkat kualitas dan harga yang tepat untuk masa depan proyek Indonesia,” tutur Amaury.

Dengan kemitraan strategis yang selama ini telah berjalan dengan Indonesia, pihaknya berharap untuk terus melanjutkan kolaborasi dan berkontribusi dalam membangun kemitraan yang cerdas dengan melatih industri lokal di Indonesia. “Dengan kerja sama yang kami tawarkan, ke depan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga untuk menciptakan pasar ekspor yang dikelola dari Indonesia. Saya pikir ini adalah pendekatan win-win yang pasti akan kami libatkan dan lakukan di masa depan,” ujar Amaury.

Fakta Kemitraan Strategis RI - Prancis di Bidang Pertahanan


- Hubungan bilateral Prancis dan RI di bidang pertahanan telah berlangsung erat sejak Indonesia merdeka.

- Prancis telah memasok senjata bagi TNI melalui Nexter KNDS yang telah berpengalaman lebih dari 200 tahun bergerak di bidang industri pertahanan Prancis dan menjadi pemain utama di Eropa.

- Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis menandatangani Persetujuan Kerja Sama Pertahanan / Defence Cooperation Agreement (DCA) di Paris pada 28 Juni 2021.

- PT Pindad dan Nexter KNDS tandatangani MoU di bidang pertahanan termasuk kesediaan Nexter KNDS untuk melakukan alih teknologi, manufaktur, dan pelatihan kepada Indonesia di Jakarta pada 10 Februari 2022 dan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU pada 2 November 2022.

- Kepala Perwakilan Nexter KNDS untuk Indonesia Thomas Gerard dan Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah dan Kepala Perwakilan Nexter KNDS Group untuk Indonesia Thomas Gerard di Gedung Dwiwarna Purwa, Lemhannas RI pada 29 Januari 2024. Penandatanganan MoU tersebut kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Lemhannas RI ke kantor pusat dan pabrik Nexter KNDS di Prancis 27 hingga 29 Februari 2024.

Dengan hubungan yang terjalin erat dan serangkaian perjanjian kerja sama tersebut menjadi legalitas sekaligus kian membuka jalan bagi kolaborasi kedua belah pihak dan menjadikan kemandirian Indonesia dalam pengadaan alutsista yang mumpuni bukan sekadar mimpi belaka namun semakin nyata di depan mata. Meski tentu saja semua itu dibutuhkan kemauan dan komitmen yang kuat.

“Saya pikir nota kesepahaman yang telah ditandatangani kedua belah pihak, sangat penting untuk menjamin bahwa industri Indonesia tidak hanya memberikan tingkat dukungan yang tepat kepada kedaulatan Indnesia sendiri, namun juga sangat penting untuk memenuhi syarat rantai pasokan lokal Indonesia di masa depan,” ucap Amaury.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)