Tanpa Koordinasi, Kehadiran Vaksin COVID-19 dari China Bikin Kaget DPR
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 14:39 WIB
JAKARTA - Kehadiran vaksin COVID-19 besutan Sinovac Biotech Ltd di Indonesia membuat kaget Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati. Sebab, kehadiran vaksin dari perusahaan asal China itu secara tiba-tiba tanpa adanya pembahasan detail terlebih dahulu ke Komisi IX DPR.
Mufida mengatakan, Komisi IX DPR pernah membahas vaksin merah putih buatan dalam negeri dengan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrioā€ˇ sampai larut malam. "Makanya kita agak kaget ketika ada vaksin lain yang dihadirkan di Indonesia tapi tidak didiskusikan dan tidak dikoordinasikan ataupun dibahas di Komisi IX," ujar Mufida dalam diskusi Polemik Trijaya Bertajuk Menanti Vaksin COVID-19, Sabtu (15/8/2020). (Baca juga: Jelang Deklarasi, Dukungan kepada Koalisi Din Syamsuddin dkk Muncul)
Karena, kata dia, Komisi IX DPR akan menjadi penyeimbang maupun pengawas. "Kemudian juga dalam hal budgeting kita juga pasti akan membahas di Komisi IX juga," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dia menjelaskan masalah vaksin akan menjadi fokus Komisi IX DPR dalam waktu dekat. "Mungkin ini akan menjadi agenda prioritas di Komisi IX untuk membahas vaksin yang memang harus kita dorong supaya ada anggaran yang dialokasikan sangat memadai," paparnya.
Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan semua anggota Komisi IX DPR mendukung pemerintah berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk menghasilkan vaksin virus COVID-19. (Baca juga: AHY Satu-satunya Ketum Parpol Non-Pejabat di Sidang Tahunan MPR)
"Artinya asli Indonesia produk dalam negeri seperti itu. Karena kita bangga kalau kita bisa memiliki produk dalam negeri yang pastinya mudah-mudahan ini bisa lebih sesuai dengan masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Mufida mengatakan, Komisi IX DPR pernah membahas vaksin merah putih buatan dalam negeri dengan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrioā€ˇ sampai larut malam. "Makanya kita agak kaget ketika ada vaksin lain yang dihadirkan di Indonesia tapi tidak didiskusikan dan tidak dikoordinasikan ataupun dibahas di Komisi IX," ujar Mufida dalam diskusi Polemik Trijaya Bertajuk Menanti Vaksin COVID-19, Sabtu (15/8/2020). (Baca juga: Jelang Deklarasi, Dukungan kepada Koalisi Din Syamsuddin dkk Muncul)
Karena, kata dia, Komisi IX DPR akan menjadi penyeimbang maupun pengawas. "Kemudian juga dalam hal budgeting kita juga pasti akan membahas di Komisi IX juga," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dia menjelaskan masalah vaksin akan menjadi fokus Komisi IX DPR dalam waktu dekat. "Mungkin ini akan menjadi agenda prioritas di Komisi IX untuk membahas vaksin yang memang harus kita dorong supaya ada anggaran yang dialokasikan sangat memadai," paparnya.
Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan semua anggota Komisi IX DPR mendukung pemerintah berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk menghasilkan vaksin virus COVID-19. (Baca juga: AHY Satu-satunya Ketum Parpol Non-Pejabat di Sidang Tahunan MPR)
"Artinya asli Indonesia produk dalam negeri seperti itu. Karena kita bangga kalau kita bisa memiliki produk dalam negeri yang pastinya mudah-mudahan ini bisa lebih sesuai dengan masyarakat Indonesia," imbuhnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda