Sebelum Kata-Kata Berakhir
Rabu, 20 Maret 2024 - 06:59 WIB
Sebagai sebuah gumam yang panjang, gumam yang menguliti setiap tragedi dari sejarah kehidupan manusia. Sejarah yang dibangun dari setiap tetesan darah, kekalahan demi kekalahan. Uniknya, GM memang dalam tulisannya bisa saja melompat dari satu kisah ke kisah lainnya. Meskipun di antara kisah-kisah yang tersuguh ada benang merah, mungkin sekadar napak tilas. Tapi justru memperkuat gagasan yang ditawarkannya, walaupun ia tak memberikan semacam kesimpulan bagi tulisannya.
GM dengan paparannya seperti memberikan “kemerdekaan” bagi pembacanya untuk menyaring inti sari dari sejumput kisah, sekelumit sejarah yang hadir. Banyak tulisannya yang dibiarkan “mengambang”—meskipun GM dengan rinci menjabarkan “data” yang dimilikinya. Setidaknya GM telah berupaya untuk menuliskan pelbagai puzzle sejarah, mitos, sejumlah tragedi, pelbagai puisi dan prosa yang telah dilupakan banyak orang, pun kisah orang-orang yang meninggalkan pembaruan bagi dunia.
Catatan Pinggir GM, saya kira tetap menjadi rujukan untuk menemukan sesuatu, yang mungkin pula tak pernah bersifat final atau memberikan kepastian/kesimpulan terhadap suatu hal. Namun, tulisan-tulisannya sepanjang 46 tahun telah menjelma jadi artefak yang memberi referensi bagi kehidupan sosial juga umat manusia sepanjang zaman.
baca juga: Dibantu Buku dari MNC Peduli, Anak-anak LKSA Rumah Pengharapan Baru Antusias
Sebelum kata-kata berakhir dituliskan GM, ia telah memberikan semacam ensiklopedia yang menjamah pelbagai sisi kehidupan dengan tafsiran yang kaya. Bahan bacaan yang “gurih” bagi generasi setelahnya. Sebagaimana yang dingkap GM dalam pembuka buku ini:
Dengan kiasannya, esai, sebagaimana puisi, tak menyorotkan kesimpulan yang obyektif. Tapi di baliknya membayang gerak “kebenaran” yang mengatasi subyektivitas. Dengan itu, “kebenaran” yang sudah aus (dalam kata-kata Nietzsche, ibarat “mata uang gobang yang sudah hilang gambarnya dan hanya jadi logam biasa”) bisa punya nilai. (hal. xviii)
Judul Buku : Catatan Pinggir 15 (kumpulan tulisan)
Penulis : Goenawan Mohamad
Penerbit : Tempo Publishing
Tahun : Mei 2023
GM dengan paparannya seperti memberikan “kemerdekaan” bagi pembacanya untuk menyaring inti sari dari sejumput kisah, sekelumit sejarah yang hadir. Banyak tulisannya yang dibiarkan “mengambang”—meskipun GM dengan rinci menjabarkan “data” yang dimilikinya. Setidaknya GM telah berupaya untuk menuliskan pelbagai puzzle sejarah, mitos, sejumlah tragedi, pelbagai puisi dan prosa yang telah dilupakan banyak orang, pun kisah orang-orang yang meninggalkan pembaruan bagi dunia.
Catatan Pinggir GM, saya kira tetap menjadi rujukan untuk menemukan sesuatu, yang mungkin pula tak pernah bersifat final atau memberikan kepastian/kesimpulan terhadap suatu hal. Namun, tulisan-tulisannya sepanjang 46 tahun telah menjelma jadi artefak yang memberi referensi bagi kehidupan sosial juga umat manusia sepanjang zaman.
baca juga: Dibantu Buku dari MNC Peduli, Anak-anak LKSA Rumah Pengharapan Baru Antusias
Sebelum kata-kata berakhir dituliskan GM, ia telah memberikan semacam ensiklopedia yang menjamah pelbagai sisi kehidupan dengan tafsiran yang kaya. Bahan bacaan yang “gurih” bagi generasi setelahnya. Sebagaimana yang dingkap GM dalam pembuka buku ini:
Dengan kiasannya, esai, sebagaimana puisi, tak menyorotkan kesimpulan yang obyektif. Tapi di baliknya membayang gerak “kebenaran” yang mengatasi subyektivitas. Dengan itu, “kebenaran” yang sudah aus (dalam kata-kata Nietzsche, ibarat “mata uang gobang yang sudah hilang gambarnya dan hanya jadi logam biasa”) bisa punya nilai. (hal. xviii)
Judul Buku : Catatan Pinggir 15 (kumpulan tulisan)
Penulis : Goenawan Mohamad
Penerbit : Tempo Publishing
Tahun : Mei 2023
tulis komentar anda