Perkuat Ekosistem Inovasi, BSKDN Minta Pemprov Jateng Optimalkan Usia Produktif
Rabu, 07 Februari 2024 - 19:45 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemprov Jawa Tengah mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang dimiliki. Upaya tersebut dinilai dapat memperkuat ekosistem inovasi di wilayah Jateng.
"Tantangan demografi yang semakin kompleks harus betul-betul disikapi dengan serius. Generasi muda harus lebih semangat berinovasi, dalam hal ini paling tidak 4 persen usia produktif Indonesia itu memiliki usaha rintisan," ujar Yusharto, Selasa (6/2/2024).
Menurut dia, usia produktif merupakan momen penting untuk mengembangkan keterampilan, mengejar peluang karier, hingga berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan ekonomi dan sosial suatu bangsa.
Dalam hal ini, dia mengapresiasi Pemprov Jateng yang memiliki inovasi dalam berbagai urusan meliputi urusan pangan, kesehatan, pendidikan, informatika hingga perdagangan.
"Dari segi jenis-jenisnya kita bisa melihat seluruh urusan pemerintahan itu sudah ada inovasinya, tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Mengoptimalkan usia produktif merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan suatu negara. Dengan memperkuat potensi dan kualitas masyarakat di usia produktif, pemerintah dapat menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
"Kita bisa membangun kerja sama lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) bahkan melibatkan pihak swasta untuk memastikan usia produktif benar-benar dapat berperan dalam peningkatan inovasi," katanya.
Yusharto menjelaskan, Pemprov Jateng secara konsisten telah melaporkan inovasi daerah di wilayahnya sejak 2018. Pemprov Jateng juga secara berturut-turut dari tahun 2019-2023 berpredikat sebagai provinsi sangat inovatif pada gelaran Innovative Government Award (IGA) yang rutin dilaksanakan Kemendagri melalui BSKDN setiap tahunnya.
"Untuk tahun 2023 sangat inovatif dengan skor 65,40 dengan jumlah inovasi yang dilaporkan 190 inovasi," katanya.
Sejalan dengan itu, Yusharto juga berharap pada tahun 2024 pelaporan inovasi Pemprov Jateng semakin meningkat. Dia juga mengimbau agar BRIDA Jateng dapat mengkonsolidasikan berbagai inovasi di OPD, Satuan Kerja (Satker) hingga masyarakat.
"Tantangan demografi yang semakin kompleks harus betul-betul disikapi dengan serius. Generasi muda harus lebih semangat berinovasi, dalam hal ini paling tidak 4 persen usia produktif Indonesia itu memiliki usaha rintisan," ujar Yusharto, Selasa (6/2/2024).
Menurut dia, usia produktif merupakan momen penting untuk mengembangkan keterampilan, mengejar peluang karier, hingga berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan ekonomi dan sosial suatu bangsa.
Dalam hal ini, dia mengapresiasi Pemprov Jateng yang memiliki inovasi dalam berbagai urusan meliputi urusan pangan, kesehatan, pendidikan, informatika hingga perdagangan.
"Dari segi jenis-jenisnya kita bisa melihat seluruh urusan pemerintahan itu sudah ada inovasinya, tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Mengoptimalkan usia produktif merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan suatu negara. Dengan memperkuat potensi dan kualitas masyarakat di usia produktif, pemerintah dapat menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
"Kita bisa membangun kerja sama lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) bahkan melibatkan pihak swasta untuk memastikan usia produktif benar-benar dapat berperan dalam peningkatan inovasi," katanya.
Yusharto menjelaskan, Pemprov Jateng secara konsisten telah melaporkan inovasi daerah di wilayahnya sejak 2018. Pemprov Jateng juga secara berturut-turut dari tahun 2019-2023 berpredikat sebagai provinsi sangat inovatif pada gelaran Innovative Government Award (IGA) yang rutin dilaksanakan Kemendagri melalui BSKDN setiap tahunnya.
"Untuk tahun 2023 sangat inovatif dengan skor 65,40 dengan jumlah inovasi yang dilaporkan 190 inovasi," katanya.
Sejalan dengan itu, Yusharto juga berharap pada tahun 2024 pelaporan inovasi Pemprov Jateng semakin meningkat. Dia juga mengimbau agar BRIDA Jateng dapat mengkonsolidasikan berbagai inovasi di OPD, Satuan Kerja (Satker) hingga masyarakat.
(jon)
tulis komentar anda