TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan Kultur Demokrasi Jangan Sampai Rusak
Rabu, 07 Februari 2024 - 18:04 WIB
"Kita ini punya prinsip, partai punya prinsip, PDI Perjuangan digerakkan oleh ideologi, oleh keyakinan politik bagi kami. 32 tahun Orde Baru kami dipinggirkan tapi kami bisa eksis, 10 tahun Zaman Pak SBY juga," tambahnya.
Hasto menyebutkan, yang harus diperhatikan dengan baik bahwa pemilu ini urusan rakyat dan bagaimana ide gagasan terbaik sehingga rakyat yang menilai dengan bebas maka akan menghasilkan pemimpin yang baik.
"Itu keyakinan kita, itu sistem demokrasi yang kita bangun bersama-sama. Jadi inilah yang kita hormati. Apalagi kita lihat pengorbanan mahasiswa ketika reformasi itu berjalan. Itu kan ada korban. Di Trisakti ada korban, di Semanggi ada korban," tuturnya.
"Penyerangan Kantor PDI ada korban, tetapi korban itu yang diproses hukum hanya prajurit-prajuritnya. Mana ada panglimanya yang diproses sehingga pada kesempatan kali ini karena distorsi itu kami mengimbau kepada aparatur negara, TNI Polri, jangan mau dikorbankan lagi seperti dulu peristiwa Semanggi-Trisakti. Prajuritnya dikorbankan. Pedomannya ikutilah konstitusi, dan pranatan kebenaran," ucap Sekjen PDIP itu.
Lebih lanjut kata Hasto, masih belum terlambat diharapkan bergema suatu spirit untuk mewujudkan pemilu yang betul-betul jurdil, betul-betul luber.
"Sehingga ke sanalah nanti baru kita bicara bagaimana merajut spirit persatuan. Jadi ketika hal-hal yang sangat prinsip, kita harus kokoh. Dalam prinsip atas keyakinan ideologi kita, atas kultur yang kita bangun. Mari kita sama-sama mencoba meyakini bahwa rakyatlah akan menentukan mau satu putaran atau dua putaran. Itu rakyat yang menentukan jangan dipaksakan," pungkasnya.
Diketahui Ketua Dewan Penasihat FDN Ilham Akbar Habibie menjadi tuan rumah diskusi dengan mengundang tim pemenangan dari ketiga pasangan calon. Selain Hasto, Heru Dewanto mewakili Tim Pemenangan Nasional Paslon Ganjar Mahfud. Hadir juga Sudirman Said, Co-Captain Paslon Anies-Muhaimin, Muhammad Sirod, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Hasto menyebutkan, yang harus diperhatikan dengan baik bahwa pemilu ini urusan rakyat dan bagaimana ide gagasan terbaik sehingga rakyat yang menilai dengan bebas maka akan menghasilkan pemimpin yang baik.
"Itu keyakinan kita, itu sistem demokrasi yang kita bangun bersama-sama. Jadi inilah yang kita hormati. Apalagi kita lihat pengorbanan mahasiswa ketika reformasi itu berjalan. Itu kan ada korban. Di Trisakti ada korban, di Semanggi ada korban," tuturnya.
"Penyerangan Kantor PDI ada korban, tetapi korban itu yang diproses hukum hanya prajurit-prajuritnya. Mana ada panglimanya yang diproses sehingga pada kesempatan kali ini karena distorsi itu kami mengimbau kepada aparatur negara, TNI Polri, jangan mau dikorbankan lagi seperti dulu peristiwa Semanggi-Trisakti. Prajuritnya dikorbankan. Pedomannya ikutilah konstitusi, dan pranatan kebenaran," ucap Sekjen PDIP itu.
Lebih lanjut kata Hasto, masih belum terlambat diharapkan bergema suatu spirit untuk mewujudkan pemilu yang betul-betul jurdil, betul-betul luber.
"Sehingga ke sanalah nanti baru kita bicara bagaimana merajut spirit persatuan. Jadi ketika hal-hal yang sangat prinsip, kita harus kokoh. Dalam prinsip atas keyakinan ideologi kita, atas kultur yang kita bangun. Mari kita sama-sama mencoba meyakini bahwa rakyatlah akan menentukan mau satu putaran atau dua putaran. Itu rakyat yang menentukan jangan dipaksakan," pungkasnya.
Diketahui Ketua Dewan Penasihat FDN Ilham Akbar Habibie menjadi tuan rumah diskusi dengan mengundang tim pemenangan dari ketiga pasangan calon. Selain Hasto, Heru Dewanto mewakili Tim Pemenangan Nasional Paslon Ganjar Mahfud. Hadir juga Sudirman Said, Co-Captain Paslon Anies-Muhaimin, Muhammad Sirod, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda