Seruan Kebangsaan Alumni Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Seluruh Indonesia
Senin, 05 Februari 2024 - 15:50 WIB
Kedua, kembalikan keluhuran eksistensi Indonesia dengan menghormati nilai-nilai politik yang diwariskan para Pendiri Bangsa Kita, bukan malah merusaknya lewat berbagai pelanggaran konstitusional dan akal-akalan undang-undang yang menabrak etika berbangsa dan bernegara.
Hentikan penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan pelanggengan kekuasaan. Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, Anda bertanggung jawab kepada Tuhan.
Ketiga, kepada segenap warga Indonesia kami menyerukan agar memanfaatkan hak pilih Anda pada Pemilu 2024 secara bijak, dengan antara lain mencermati rekam jejak para calon presiden dan partai pendukungnya, dalam kesetiaan mereka pada penegakan HAM dan komitmen menghapus praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang telah merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Mari berdoa, berjuang dan bersaksi bagi Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan adil.
Melalui pernyataan sikapnya, alumni Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologia se Indonesia menyatakan bahwa pernyataan ini adalah bagian dari orkestra nasional demi supremasi moral dan terlepas dari urusan elektoral.
Pernyataan sikap alumni Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi dari seluruh Indonesia ini ditandatangani Ketua STF Driyarkara, Dr. Simon P Lili Tjahjadi kemudian Prof. Dr. Armada Riyanto (STFT Widya Sasana, Malang) Dr. Elias Tinambunan (STFT St. Yohanes P. Siantar) Dr. Otto Gusti Madung (IFTK Ledalero, Maumere) Dr. CB Mulyatno (Fakultas Teologi Wedabhakti, Universitas Sanata Dharma) Dr. Barnabas Ohoiwutun (STF Seminari Pineleng, Minahasa) dan Drs. Y. Subani, Lic. Iur. Can. (Fakultas Filsafat Universitas Widya Mandira, Kupang)
Hentikan penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan pelanggengan kekuasaan. Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, Anda bertanggung jawab kepada Tuhan.
Ketiga, kepada segenap warga Indonesia kami menyerukan agar memanfaatkan hak pilih Anda pada Pemilu 2024 secara bijak, dengan antara lain mencermati rekam jejak para calon presiden dan partai pendukungnya, dalam kesetiaan mereka pada penegakan HAM dan komitmen menghapus praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang telah merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Mari berdoa, berjuang dan bersaksi bagi Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan adil.
Melalui pernyataan sikapnya, alumni Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologia se Indonesia menyatakan bahwa pernyataan ini adalah bagian dari orkestra nasional demi supremasi moral dan terlepas dari urusan elektoral.
Pernyataan sikap alumni Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi dari seluruh Indonesia ini ditandatangani Ketua STF Driyarkara, Dr. Simon P Lili Tjahjadi kemudian Prof. Dr. Armada Riyanto (STFT Widya Sasana, Malang) Dr. Elias Tinambunan (STFT St. Yohanes P. Siantar) Dr. Otto Gusti Madung (IFTK Ledalero, Maumere) Dr. CB Mulyatno (Fakultas Teologi Wedabhakti, Universitas Sanata Dharma) Dr. Barnabas Ohoiwutun (STF Seminari Pineleng, Minahasa) dan Drs. Y. Subani, Lic. Iur. Can. (Fakultas Filsafat Universitas Widya Mandira, Kupang)
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda