Dialog Kebangsaan PMPI-Polri, Transformasi Polri Presisi Songsong Indonesia Emas 2045

Selasa, 11 Juni 2024 - 12:56 WIB
loading...
Dialog Kebangsaan PMPI-Polri,...
Bidang Humas Mabes Polri bersama Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) menggelar agenda wawasan kebangsaan, Senin 10 Juni 2024. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Bidang Humas Mabes Polri bersama Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) menggelar agenda wawasan kebangsaan , Senin 10 Juni 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada generasi muda dan perwakilan organisasi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia berdasarkan teritorial Polda masing-masing.

Wawasan kebangsaan ini mengundang beberapa tokoh nasional, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Wantimpres) dan Surahno (BPIP). Keduanya menjadi narasumber dalam agenda wawasan kebangsaan tersebut.



Ketua Umum PMPI, Khusniyati menyampaikan bahwa sebagai pemuda generasi penerus bangsa harus mengetahui pentingnya wawasan kebangsaan. Sebab menjadi kesadaran diri akan identitas, hak, dan kewajiban sebagai bagian bangsa Indonesia yang berdaulat dan berbudaya.

“Melalui wawasan kebangsaan, kita akan selalu diingatkan untuk selalu mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi. Sejalan dengan konsep Indonesia Emas, relevansi wawasan kebangsaan menjadi puncak kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia,” ujar Khusni dikutip Selasa (11/6/2024).

Sementara, Habib Luthfi mengatakan lirik yang terdapat dalam lagu Indonesia Raya tidak serta merta hanya sebatas sebuah kalimat, namun memiliki makna yang dalam.

"Misalnya dalam kalimat pembuka ‘Indonesia Tanah Air-Ku’ menjadi contoh bahwa kita sebagai warga negara harus memiliki rasa handarbeni terhadap bangsa kita Indonesia,” tutur Abah Luthfi.

Surahno juga mengatakan bahwa butir yang terkandung dalam Pancasila harus diinterpretasikan dalam kehidupan berbangsa, memaknai setiap butirnya harus dengan kesadaran dalam menerapkan di kehidupan nyata.

Oleh karenanya, kita sebagai generasi penerus bangsa juga harus mengejawantahkan rasa cinta Tanah Air kita dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya tidak terlepas dari hubungan masyarakat dengan instansi terkait.

"Dalam hal ini Polri sebagai penegak hukum harus terlibat dalam proses pendidikan dan sosialisasi wawasan kebangsaan terhadap seluruh masyarakat Indonesia," jelasnya.



"Memang bukan tugas yang ringan untuk melaksanakan transformasi Polri Presisi, namun dengan rasa gotong royong dengan kekuatan masyarakat, tujuan tersebut tentunya akan dapat dicapai secara mufakat tanpa adanya perpecahan," pungkasnya.

(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)