Dukung Jokowi Sejak Wali Kota Solo, Ketum Pemuda Katolik Stefanus Gusma Mundur dari PDIP
Sabtu, 27 Januari 2024 - 17:20 WIB
Pertemuan Prabowo dan KWI digelar tertutup dan berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 15.00-16.00 WIB. Prabowo mengatakan, Ignatius Kardinal Suharyo juga menasihati secara umum. Ia memberi saran kepada umat katolik untuk rukun.
"Kami anggap sangat cocok. Sangat bagus untuk seluruh, tidak hanya umat Katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Sementara itu, Ignatius Kardinal Suharyo mengungkapkan, KWI tidak akan berpihak ke pasangan capres-cawapres mana pun. KWI akan mendukung siapa pun pemenang Pemilu 2024.
"Jadi dalam Gereja Katolik pilihan politik itu macam-macam, kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang. Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," kata Kardinal Suharyo.
"Kami anggap sangat cocok. Sangat bagus untuk seluruh, tidak hanya umat Katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Sementara itu, Ignatius Kardinal Suharyo mengungkapkan, KWI tidak akan berpihak ke pasangan capres-cawapres mana pun. KWI akan mendukung siapa pun pemenang Pemilu 2024.
"Jadi dalam Gereja Katolik pilihan politik itu macam-macam, kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang. Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," kata Kardinal Suharyo.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda