Bintang Jasa ke Fahri-Fadli Politis, Pengamat Duga Bukan Kemauan Jokowi
Rabu, 12 Agustus 2020 - 08:46 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyatakan, rencana penganugerahan Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Jokowi kepada mantan pimpinan DPR Fahri Hamzah dan anggota DPR Fadli Zon dianggap penghargaan politis.
"Barangkali ada banyak penemu atau ahli yang layak dapat penghargaan," tutur Jerry saat dihubungi SINDOnews, Rabu (12/8/2020). (Baca juga: Pemerintah Perlu Jelaskan Alasan Beri Bintang Jasa ke Fahri dan Fadli)
Jerry menduga karena Fahri sudah merapat ke Istana beberapa waktu lalu menemui Jokowi dengan membawa Partai Gelora yang didirikan bersama eks mantan Politikus PKS lainnya. Selain itu, lanjut Jerry, jika ada yang beranggapan karena keduanya kerap mengritik kebijakan pemerintah dianggap keliru juga. Karena banyak pengamat dan analis serta tokoh nasional yang lebih sangar lagi dengan kritikannya kepada pemerintah. (Baca juga: Bintang Tanda Jasa untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon Upaya Jinakkan Pengkritik)
"Berarti jadi wakil ketua DPR atau Ketua DPR dapat penghargaan. Pentingnya menentukan kriteria. Misalkan peraih Nobel Award memang orang yang punya kontribusi, cerdas, dan juga penemu satu bidang," ujarnya.
Menurut dia, masih banyak putra bangsa yang sudah mengaharumkan nama Indonesia tapi justru mereka tak meraih penghargaan ini. Anehnya, Fahri dan Fadli yang dinilai bermodal nyinyir justeru meraih penghargaan. "Saya lihat publik banyak yang mempertanyakan atas penghargaan ini. Saya bingung siapa yang mengusulkan saya yakin bukan atas kemauan Presiden Jokowi," katanya.
"Barangkali ada banyak penemu atau ahli yang layak dapat penghargaan," tutur Jerry saat dihubungi SINDOnews, Rabu (12/8/2020). (Baca juga: Pemerintah Perlu Jelaskan Alasan Beri Bintang Jasa ke Fahri dan Fadli)
Jerry menduga karena Fahri sudah merapat ke Istana beberapa waktu lalu menemui Jokowi dengan membawa Partai Gelora yang didirikan bersama eks mantan Politikus PKS lainnya. Selain itu, lanjut Jerry, jika ada yang beranggapan karena keduanya kerap mengritik kebijakan pemerintah dianggap keliru juga. Karena banyak pengamat dan analis serta tokoh nasional yang lebih sangar lagi dengan kritikannya kepada pemerintah. (Baca juga: Bintang Tanda Jasa untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon Upaya Jinakkan Pengkritik)
"Berarti jadi wakil ketua DPR atau Ketua DPR dapat penghargaan. Pentingnya menentukan kriteria. Misalkan peraih Nobel Award memang orang yang punya kontribusi, cerdas, dan juga penemu satu bidang," ujarnya.
Menurut dia, masih banyak putra bangsa yang sudah mengaharumkan nama Indonesia tapi justru mereka tak meraih penghargaan ini. Anehnya, Fahri dan Fadli yang dinilai bermodal nyinyir justeru meraih penghargaan. "Saya lihat publik banyak yang mempertanyakan atas penghargaan ini. Saya bingung siapa yang mengusulkan saya yakin bukan atas kemauan Presiden Jokowi," katanya.
(cip)
tulis komentar anda