Mahfud MD Tampil Memukau di Debat Keempat Pilpres 2024, Gibran Dinilai Minim Etika

Senin, 22 Januari 2024 - 21:09 WIB
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dinilai tampil memukau saat debat keempat Pilpres 2024, sedangkan Gibran Rakabuming Raka terkesan balas dendam. Foto/MPI
JAKARTA - Sikap menyerang Cawapres Gibran Rakabuming Raka terhadap cawapres lain dalam debat keempat Pilpres 2024 mendapat sorotan. Tindakan Gibran dinilai sebagai bentuk upaya balas dendam atas kekalahan Prabowo Subianto pada debat sebelumnya.

"Kalau saya lihat langkah agresif cenderung menyerang dari Gibran ini untuk membalas dalam debat capres kemarin ketika Prabowo terkesan emosional dan kalah dalam debat terkait dengan isu kepemilikan lahan dan transparansi anggaran Kemhan," tegas pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman, Senin (22/1/2024).

Sayangnya, serangan Gibran pada Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar justru berbalik pada dirinya sendiri. "Manuver Gibran dalam debat minggu malam itu tidak berhasil dalam menjatuhkan lawan, baik Cak Imin maupun Prof Mahfud, namun justru memperlihatkan persoalan etis, etiket (tata krama) dan ketidakmampuan memahami persoalan," lanjutnya.

Menurut Airlangga, publik bisa menyaksikan ketika Gibran berusaha menjatuhkan Cak Imin dengan menyebut nama Tommy Lembong. "Jelas tidak ada fakta, dan memperlihatkan minusnya tata krama dengan menyebut orang lain dengan tujuan menjatuhkan orang," tegasnya.





Blunder serangan Gibran selanjutnya adalah ketika Gibran menanyakan Mahfud MD terkait greenflation. "Jawaban Prof Mahfud dalam hal ini benar, kultur Madura yang terbiasa dalam melakukan recycle barang ekonomi dan mengelolanya bagi ekonomi hijau, justru memiliki peran sebagai cultural capital (modal budaya) yang penting untuk menurunkan inflasi hijau," tegas Airlangga.

Airlangga juga menilai penjelasan Gibran yang terkesan menggurui Mahfud malah tidak memberikan kejelasan. Hal itu muncul ketika Gibran tidak berangkat dari penjelasan langsung lompat pada contoh demontrasi Rompi Kuning di Prancis. "Sudah tepat ketika Prof Mahfud menyatakan pertanyaan dan pernyataan recehan untuk jawaban Gibran," tandasnya.



Airlangga menilai, debat cawapres itu telah membuka kedok yang selama ini dibangun oleh Gibran. "Hal ini justru menunjukkan lemahnya etika, etiket dan kegagalan memahami persoalan dari Gibran yang membongkar kamuflase kesantunan yang selama ini ditampilkan," ujarnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More