Terima Keluhan Pupuk dari Petani di Magetan, Ganjar Ungkap Karena Subsidi Dikurangi
Jum'at, 19 Januari 2024 - 00:58 WIB
MAGETAN - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo melanjutkan blusukan ke Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). Ganjar berdiskusi dengan sejumlah elemen masyarakat mulai dari petani hingga pelaku UMKM.
Dalam pertemuan itu, Ganjar menyoroti masalah pupuk . Menurutnya, permasalahan pupuk bagi petani tak terlepas dari subsidi yang dikurangi.
"Karena subsidinya dikurangi dan kita mesti dari pemerintah harus fair diceritakan saja, maka ketika kita bicara terus-menerus, kemarin dibicarakan," kata Ganjar kepada wartawan usai diskusi, Kamis (18/1/2024).
Ganjar menyoroti penyelenggaraan bazar pupuk ketika terjadi lonjakan harga dan sulit mendapatkan. Ia menyebut seharusnya pemerintah tidak panik.
"Sampai ada bazar pupuk, ah ya nggak gitu juga, don't be panic lah, nggak usah panik, disampaikan saja, maka besok harus dipenuhi," ujarnya.
Lebih lanjut, capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Perindo, PPP, dan Partai Hanura itu menawarkan solusi terkait mahalnya harga pupuk bagi petani.
"Sebenarnya caranya banyak kok. Satu, penyuluh dilibatkan penggunaan pupuknya berimbang, terus kemudian semi organik, kemudian organik ya kan. Kalau itu sudah bisa dilakukan, maka ini akan bisa mendorong. Tapi kalau data pertanian kita nggak bagus, ya nggak bisa," tuturnya.
Dalam pertemuan itu, Ganjar menyoroti masalah pupuk . Menurutnya, permasalahan pupuk bagi petani tak terlepas dari subsidi yang dikurangi.
"Karena subsidinya dikurangi dan kita mesti dari pemerintah harus fair diceritakan saja, maka ketika kita bicara terus-menerus, kemarin dibicarakan," kata Ganjar kepada wartawan usai diskusi, Kamis (18/1/2024).
Ganjar menyoroti penyelenggaraan bazar pupuk ketika terjadi lonjakan harga dan sulit mendapatkan. Ia menyebut seharusnya pemerintah tidak panik.
"Sampai ada bazar pupuk, ah ya nggak gitu juga, don't be panic lah, nggak usah panik, disampaikan saja, maka besok harus dipenuhi," ujarnya.
Lebih lanjut, capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Perindo, PPP, dan Partai Hanura itu menawarkan solusi terkait mahalnya harga pupuk bagi petani.
"Sebenarnya caranya banyak kok. Satu, penyuluh dilibatkan penggunaan pupuknya berimbang, terus kemudian semi organik, kemudian organik ya kan. Kalau itu sudah bisa dilakukan, maka ini akan bisa mendorong. Tapi kalau data pertanian kita nggak bagus, ya nggak bisa," tuturnya.
(abd)
tulis komentar anda