SBY Luncurkan Dua Buku Monograf Pengalaman Pimpin Indonesia
Senin, 10 Agustus 2020 - 21:57 WIB
BOGOR - Dua buku monograf karya Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diluncurkan di kediamannya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (10/8/2020) malam. Dua buku tersebut berjudul 'Dunia Damai Jika Keadilan Tegak, No Justice No Peace' dan 'Pandemi Covid-19, Jangan Ada Yang Dikorbankan, Manusia dan Ekonomi, Keduanya Dapat Diselamatkan'.
"Saya menulis buku ini dengan niat yang baik. Buku ini potret apa yang terjadi di dunia, saya tidak menggurui, tidak menguliahi dan tidak menyalahkan siapa-siapa," ujar SBY.
(Baca: Tak Perlu Berpolemik, Elite Sebaiknya Bantu Negara Keluar dari Situasi Sulit)
Dia mengatakan, dua buku itu berisikan pengalamannya menangani krisis selama memimpin negara ini. "Pengetahuan saya, saya tulis lah buku ini, dengan demikian bagi saudara-saudara kami rakyat Indonesia, setelah membaca dua buku ini, begini saja, kalau cocok diambil, kalau tidak cocok lupakan saja, kira-kira seperti itu, mudah-mudahan ada gunanya untuk rakyat kita," ujar SBY.
Acara itu juga sekaligus merayakan HUT Ke-3 The Yudhoyono Institute. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Istri, Annisa Pohan hadir.
Hadir dalam acara tersebut juga sejumlah mantan menteri Pemerintahan SBY, diantaranya Mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Mantan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, dan Mantan Staf Khusus Presiden SBY Ahmad Yani Basuki.
(Baca: Kenang Ibu Ani, SBY Ciptakan Tembang Jawa 'Gunung Limo')
Hadir pula sejumlah elite Partai Demokrat maupun anggota DPR RI, Teuku Riefky Harsya, Benny Kabur Harman, Herman Khaeron, Ossy Dermawan, dan Syarief Hasan.
Acara berlangsung mengikuti protokol kesehatan, seperti rapid test gratis, penyemprotan disinfektan, hand sanitizer. Kemudian, setiap yang hendak memasuki lokasi acara diukur suhu tubuhnya, lalu kursi meja tamu diberi jarak satu sama lain, serta pembatasan jumlah yang hadir.
"Saya menulis buku ini dengan niat yang baik. Buku ini potret apa yang terjadi di dunia, saya tidak menggurui, tidak menguliahi dan tidak menyalahkan siapa-siapa," ujar SBY.
(Baca: Tak Perlu Berpolemik, Elite Sebaiknya Bantu Negara Keluar dari Situasi Sulit)
Dia mengatakan, dua buku itu berisikan pengalamannya menangani krisis selama memimpin negara ini. "Pengetahuan saya, saya tulis lah buku ini, dengan demikian bagi saudara-saudara kami rakyat Indonesia, setelah membaca dua buku ini, begini saja, kalau cocok diambil, kalau tidak cocok lupakan saja, kira-kira seperti itu, mudah-mudahan ada gunanya untuk rakyat kita," ujar SBY.
Acara itu juga sekaligus merayakan HUT Ke-3 The Yudhoyono Institute. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Istri, Annisa Pohan hadir.
Hadir dalam acara tersebut juga sejumlah mantan menteri Pemerintahan SBY, diantaranya Mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Mantan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, dan Mantan Staf Khusus Presiden SBY Ahmad Yani Basuki.
(Baca: Kenang Ibu Ani, SBY Ciptakan Tembang Jawa 'Gunung Limo')
Hadir pula sejumlah elite Partai Demokrat maupun anggota DPR RI, Teuku Riefky Harsya, Benny Kabur Harman, Herman Khaeron, Ossy Dermawan, dan Syarief Hasan.
Acara berlangsung mengikuti protokol kesehatan, seperti rapid test gratis, penyemprotan disinfektan, hand sanitizer. Kemudian, setiap yang hendak memasuki lokasi acara diukur suhu tubuhnya, lalu kursi meja tamu diberi jarak satu sama lain, serta pembatasan jumlah yang hadir.
(muh)
tulis komentar anda