Kemenag Optimalkan Candi Prambanan sebagai Pusat Wisata dan Ibadah Umat Hindu Dunia
Kamis, 30 November 2023 - 20:56 WIB
“Dari sisi SDM, kami di Hindu cukup bagus. Dalam setahun terakhir ini, karena progressnya Kemenag memberikan ruang lebih luas untuk teman-teman di Hindu untuk meningkatkan kualitas dan kompetensinya. Makanya banyak usulan ke lektor kepala dan guru besar,” kata Duija.
Selain itu, kesempatan beasiswa bagi umat Hindu juga baru diperoleh di saat Duija memimpin Bimas Hindu. “Kami baru saja diberikan kesempatan untuk memberikan beasiswa LPDP kerja sama dengan pengelola LPDP di Kementerian Keuangan. Ada dalam satu wadah yang disebut Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB).”
Terdapat enam dosen beragama Hindu yang berhasil meraih beasiswa ini. Empat orang mendapatkan beasiswa di luar negeri, dan dua orang di dalam negeri. “Jadi selama ini belum pernah ada. Artinya negara sudah hadir memberikan solusi kepada teman-teman yang dalam tanda kutip ingin melanjutkan tetapi keterbatasan dalam pembiayaan. Syukur kita sudah bisa masuk di sana,” katanya.
Duija juga menuturkan terdapat juga pembiayaan LPDP untuk Pendidikan profesi guru sejak 2022 hingga saat ini. “Kemarin kita dapat 87 orang dibiayai negara, tahun ini dapat 40 orang untuk guru yang sedang melakukan profesi guru.”
Untuk Pendidikan tinggi, lanjut Duija, proses penegerian Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten, Jawa Tengah tinggal menunggu rekomendasi yang diminta oleh Ditjen Anggaran. “Mudah-mudahan tahun ini selesai sehingga adaperguruan tinggi Hindu di Jawa,” katanya.
Sementara Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja sedang menunggu peningkatan status menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Sedangkan Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya sedang diproses menjadi Universitas Negeri Tampung Penyang Palangka Raya.
“Kalau ini sudah selesai inilah legacy moment yang diberikan Presiden Joko Widodo melalui Menag Gus Men bahwa Hindu memiliki perguruan tinggi yang sejajar dengan universitas, itu tentu adalah harapan yang telah lama ditunggu-tunggu oleh Umat Hindu di Indonesia,” kata Duija.
Bimas Hindu juga sedang menyiapkan Generasi Emas melalui penyelenggaraan Pendidikan (pasraman) sekolah formal yang disebut Widyalaya dari mulai TK, SD, SMP, SMA/SMK. “Seperti madrasah,” ucapnya.
Menurutnya, poin-poin tersebut menjadi sangat mendesak, bahkan urgent, karena begitu lama Umat Hindu menanti lembaga pendidikan yang sebenernya merupakan program prioritas Kemenag. Perluasan, kemerataan akses Pendidikan, dan kualitas, kata Duija, harus ditangkap untuk diimplementasikan.
“Karena itu gagasan-gagasan cerdas seorang Gus Men itu kami coba implementasikan dan Beliau sangat respon sekali. Umat Hindu menyampaikan terimakasih kepada Gus Men karena memberikan tuntunan, semangat, dan peluang untuk bisa ikut bersama berkontribusi membangun bangsa ini,” katanya.
Selain itu, kesempatan beasiswa bagi umat Hindu juga baru diperoleh di saat Duija memimpin Bimas Hindu. “Kami baru saja diberikan kesempatan untuk memberikan beasiswa LPDP kerja sama dengan pengelola LPDP di Kementerian Keuangan. Ada dalam satu wadah yang disebut Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB).”
Terdapat enam dosen beragama Hindu yang berhasil meraih beasiswa ini. Empat orang mendapatkan beasiswa di luar negeri, dan dua orang di dalam negeri. “Jadi selama ini belum pernah ada. Artinya negara sudah hadir memberikan solusi kepada teman-teman yang dalam tanda kutip ingin melanjutkan tetapi keterbatasan dalam pembiayaan. Syukur kita sudah bisa masuk di sana,” katanya.
Duija juga menuturkan terdapat juga pembiayaan LPDP untuk Pendidikan profesi guru sejak 2022 hingga saat ini. “Kemarin kita dapat 87 orang dibiayai negara, tahun ini dapat 40 orang untuk guru yang sedang melakukan profesi guru.”
Untuk Pendidikan tinggi, lanjut Duija, proses penegerian Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten, Jawa Tengah tinggal menunggu rekomendasi yang diminta oleh Ditjen Anggaran. “Mudah-mudahan tahun ini selesai sehingga adaperguruan tinggi Hindu di Jawa,” katanya.
Sementara Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja sedang menunggu peningkatan status menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Sedangkan Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya sedang diproses menjadi Universitas Negeri Tampung Penyang Palangka Raya.
“Kalau ini sudah selesai inilah legacy moment yang diberikan Presiden Joko Widodo melalui Menag Gus Men bahwa Hindu memiliki perguruan tinggi yang sejajar dengan universitas, itu tentu adalah harapan yang telah lama ditunggu-tunggu oleh Umat Hindu di Indonesia,” kata Duija.
Bimas Hindu juga sedang menyiapkan Generasi Emas melalui penyelenggaraan Pendidikan (pasraman) sekolah formal yang disebut Widyalaya dari mulai TK, SD, SMP, SMA/SMK. “Seperti madrasah,” ucapnya.
Menurutnya, poin-poin tersebut menjadi sangat mendesak, bahkan urgent, karena begitu lama Umat Hindu menanti lembaga pendidikan yang sebenernya merupakan program prioritas Kemenag. Perluasan, kemerataan akses Pendidikan, dan kualitas, kata Duija, harus ditangkap untuk diimplementasikan.
“Karena itu gagasan-gagasan cerdas seorang Gus Men itu kami coba implementasikan dan Beliau sangat respon sekali. Umat Hindu menyampaikan terimakasih kepada Gus Men karena memberikan tuntunan, semangat, dan peluang untuk bisa ikut bersama berkontribusi membangun bangsa ini,” katanya.
tulis komentar anda