Penyelesaian Sengketa Laut Cina Selatan: Perspektif Konfusianisme dan Kebangkitan Damai

Senin, 20 November 2023 - 13:40 WIB
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah tiba di Indonesia dan akan mengadakan pertemuan informal dengan ASEAN untuk membahas perluasan kerja sama keamanan, setahun setelah ASEAN menjalin kemitraan strategis komprehensif dengan Amerika Serikat.

Dalam pertemuan tersebut, China diwakili oleh Jing Jianfeng, wakil kepala staf Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat. Komunitas internasional berharap Tiongkok dapat memerankan peran konstruktif dalam pertemuan tersebut dan mencari penyelesaian perselisihan melalui dialog.

Partisipasi negara-negara seperti Korea Selatan dan India juga menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Posisi masing-masing negara terkait tantangan keamanan regional dan urusan internasional diharapkan akan menjadi bagian dari diskusi. Korea Selatan akan mencari dukungan atas upayanya mengelola keamanan di Semenanjung Korea, sementara India akan menyampaikan pandangannya mengenai masalah keamanan regional dan internasional serta membahas isu-isu kerja sama pertahanan.

Dalam konteks sengketa Laut Cina Selatan, penulis mencoba menggunakan teori kebangkitan damai untuk menyoroti pentingnya kerjasama damai antar negara yang sedang berkembang. Beberapa aspek utama yang perlu dipertimbangkan dalam kerangka ini meliputi:

Kerjasama dan Dialog Multilateral: Teori kebangkitan damai menganjurkan kerja sama melalui dialog multilateral. Dalam konteks Laut Cina Selatan, semua pihak diharapkan berpartisipasi aktif dalam dialog multilateral untuk menyelesaikan perselisihan. Inisiatif seperti "Kode Etik di Laut Cina Selatan" (COC) yang digagas ASEAN merupakan langkah positif untuk penyelesaian damai.

Transparansi dan Kepercayaan: Kebangkitan Damai atau Peaceful Rise menekankan transparansi dan kepercayaan. Dalam menghadapi sengketa Laut Cina Selatan, negara-negara dapat meningkatkan transparansi, berbagi informasi, dan membangun landasan kepercayaan untuk mengurangi ketegangan dan kesalahpahaman.

Kepatuhan Terhadap Hukum Internasional: Peaceful Rise mendorong patuh terhadap hukum internasional. Di Laut Cina Selatan, penegakan Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan ketaatan pada hukum internasional dan praktik regional menjadi penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.

Pembangunan Bersama dan Manfaat Regional: Perspektif kebangkitan damai menekankan bahwa pembangunan suatu negara harus memberikan manfaat bagi kawasan secara keseluruhan. Di Laut Cina Selatan, kerja sama ekonomi dan pembangunan bersama dapat menjadi kunci untuk meminimalkan perselisihan dan konflik.

Dalam perspektif Konfusianisme, penulis menyoroti etika Konfusianisme yang menekankan kebajikan, peduli terhadap sesama, dan menciptakan harmoni dalam hubungan antarindividu dan masyarakat. Dalam konteks sengketa Laut Cina Selatan, pendekatan damai yang diadvokasi oleh Konfusianisme dapat membantu membangun tatanan regional yang harmonis dan stabil.

Konfusianisme mengajarkan bahwa pemimpin politik harus memiliki karakter dan moralitas yang tinggi, memimpin dengan memberi contoh, dan menangani konflik melalui pendekatan moral. Dalam konteks sengketa Laut Cina Selatan, perspektif Konfusianisme mungkin akan menyerukan kepada para pemimpin untuk mengadopsi prinsip-prinsip moral dalam menanggapi konflik, memastikan bahwa kebijakan nasional diarahkan pada pembangunan yang damai dan harmonis.

Etika dan norma yang ditekankan oleh Konfusianisme juga dapat memberikan landasan bagi penyelesaian sengketa di Laut Cina Selatan. Konfusianisme menekankan bahwa individu harus berperilaku sesuai dengan norma sosial. Dalam konteks ini, perspektif Konfusianisme dapat mendorong semua pihak untuk mematuhi hukum internasional dan praktik regional, menciptakan dasar untuk ketertiban hubungan internasional.

Konsep hidup berdampingan secara damai yang ditekankan oleh Konfusianisme dapat menjadi landasan bagi penyelesaian sengketa di Laut Cina Selatan. Ini melibatkan kerja sama, dialog, dan saling percaya antara pihak-pihak yang terlibat. Dengan menggabungkan pandangan Konfusianisme dan teori kebangkitan damai, penyelesaian sengketa memerlukan upaya bersama untuk mencapai perdamaian regional, stabilitas, dan pembangunan bersama.

Dalam implementasi solusi, penting untuk membangun rasa saling percaya, transparansi, dan hubungan yang stabil. Dialog dan konsultasi menjadi kunci dalam merumuskan solusi yang layak. Penyelesaian melalui prinsip-prinsip moral, kepemimpinan moral, dan komitmen terhadap etika dan norma dapat membentuk dasar yang kuat untuk penanganan perselisihan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More