TPN Ganjar-Mahfud Singgung Isu Pengangguran di Indonesia, Ini 5 Faktor Penyebabnya

Minggu, 19 November 2023 - 11:03 WIB
Direktur Narasi dan Konten TPN Ganjar-Mahfud Roby Muhamad mengatakan ada lima faktor penyebab pengangguran di Indonesia. Foto/MPI
JAKARTA - TPN Ganjar-Mahfud menyinggung isu pengangguran di Indonesia. Hal itu tidak lepas dari bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia antara 2030 hingga 2040. Meskipun peluang dari kehadiran talenta muda merupakan potensi positif, muncul pertanyaan sejauh mana mereka dapat memperoleh peluang pekerjaan yang memadai.

Direktur Narasi dan Konten TPN Ganjar-Mahfud Roby Muhamad mengatakan, masalah utama bukanlah tingkat pengangguran, melainkan keterbatasan lapangan kerja.

Dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Roby menegaskan bahwa isu lapangan kerja menjadi permasalahan utama di Indonesia. Meskipun tingkat pengangguran relatif rendah, bonus demografi yang terus meningkat menimbulkan tantangan utama dalam menciptakan peluang pekerjaan yang memadai.





Dalam konteks ini, Roby menyatakan, target pertumbuhan ekonomi hingga 7%, yang menjadi fokus Ganjar dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024, bukan semata-mata ekspresi optimisme berlebihan. Angka 7% dianggap sebagai target yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi pertumbuhan ekonomi yang seharusnya terjadi.

"Jadi mindset-nya harus diubah dulu. Ini urgensi, ini bukan soal angka tujuh, enggak. Kalau kurang dari 7%, rakyat Indonesia nganggur lebih banyak daripada yang bekerja, itu bahaya banget. Jadi itu masalah penting," ungkapnya.



Pentingnya mencapai target pertumbuhan ekonomi ini dikaitkan dengan antisipasi terhadap potensi masalah sosial yang dapat muncul, terutama jika tingkat pengangguran tidak terkendali, terlebih lagi di tengah bonus demografi yang sedang berlangsung.

Dengan demikian, penciptaan lapangan kerja menjadi suatu keharusan untuk mengoptimalkan potensi bonus demografi Indonesia, menjadikannya sebagai sumber daya yang produktif dan berdaya saing.

Mari kita pahami dulu faktor mengapa bisa terjadi pengangguran. Simak 4 Faktor ini:

1. Ketidaseimbangan antara Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja

Terjadi ketidaseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam suatu industri atau sektor ekonomi tertentu. Misalnya, adanya peningkatan permintaan pekerja di sektor teknologi informasi, tetapi ketersediaan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus tersebut masih terbatas. Sebaliknya, dalam sektor lain mungkin terdapat kelebihan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan permintaan pasar.

2. Kemajuan Teknologi

Adanya otomatisasi dan perkembangan teknologi yang menggantikan pekerjaan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, beberapa pekerjaan menjadi otomatis atau digantikan oleh mesin, robot, atau kecerdasan buatan. Hal ini dapat menyebabkan pengangguran struktural di mana pekerja yang kehilangan pekerjaan sulit untuk menemukan pekerjaan baru tanpa keterampilan yang sesuai.

3. Pekerja Baru Memasuki Dunia Kerja



Kondisi di mana lulusan baru atau pekerja pemula masuk ke pasar kerja tanpa memiliki pengalaman yang cukup atau keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Pada saat yang sama, beberapa industri mungkin mengharapkan pekerja memiliki pengalaman kerja sebelumnya, sehingga menciptakan kesenjangan antara kualifikasi yang dimiliki pekerja baru dan harapan pekerjaan.

4. Sulitnya Mempelajari Keterampilan Baru



Peningkatan kompleksitas pekerjaan dan perubahan kebutuhan pasar kerja membuat sulit bagi pekerja yang sudah berpengalaman untuk mempelajari keterampilan baru yang dibutuhkan. Terutama di era di mana perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar berlangsung cepat, pekerja yang sulit menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dapat menghadapi risiko pengangguran karena keterampilan mereka menjadi usang.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More