Selain TGB, Sejumlah Faktor Ini Membuat Ganjar-Mahfud Berpotensi Unggul di NTB

Sabtu, 18 November 2023 - 16:42 WIB
Sementara Partai Perindo, seperti yang sudah diketahui khalayak, adalah partai yang dimotori pula tokoh sentral NTB, TGB HM Zainul Majdi yang kini juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI).

Bagaimana dengan pengaruh Prabowo yang menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi, apakah justru tidak akan menjadikan pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 di NTB mengalihkan dukungan ke Prabowo-Gibran?

Didu menjelaskan, pengaruh Gibran tidak akan terlalu signifikan di NTB. Sebab, sejak semula, perolehan suara Jokowi dalam Pemilu 2019 di NTB, tidaklah ditopang oleh figur Jokowi secara personal. Namun, berdasarkan kajian Mi6, suara Jokowi tersebut dihasilkan atas kinerja militan para kader dan mesin partai dalam hal ini PDI Perjuangan NTB.

Sehingga Didu meyakini, suara Jokowi dalam Pemilu 2019 justru akan bulat ke pasangan Ganjar-Mahfud. “Jangan lupa juga, dalam Pemilu 2019, masih ada 751.370 pemilih yang golput, yang tidak menggunakan hak suaranya. Hasil kajian Mi6, justru pasangan Ganjar-Mahfud yang paling getol menyasar mereka agar dalam Pemilu 2024 menggunakan hak pilih untuk pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Didu.

Lebih lanjut, untuk pertama kali dalam sejarah, dalam Pemilu 2024 di NTB, jumlah pemilih muda akan begitu dominan karena mencapai 2,1 juta atau setara dengan 54 persen dari total jumlah pemilih. Didu menegaskan, perubahan dalam demografi pemilih dapat memengaruhi strategi kampanye.

Sebab, dalam hal ini, kontestan pilpres perlu lebih memperhatikan kelompok pemilih tertentu. Dengan cara itu, kata Didu, kesadaran pemilih bakal meningkat. Dan lagi-lagi, berdasarkan kajian Mi6, pasangan Ganjar-Mahfud sudah selangkah lebih maju dalam hal ini dibanding kandidat lainnya.

“Sudah sangat pasti, Pemilu 2024 bakal melibatkan penggunaan teknologi kampanye yang lebih canggih, seperti analisis data yang mendalam, pemilihan cerdas, dan penggunaan kecerdasan buatan untuk memahami preferensi pemilih dan merancang strategi kampanye yang lebih efektif,” ungkapnya.

Tokoh Sentral dan Mesin Partai



Di sisi lain, perbedaan lanskap Pemilu 2024 dengan Pemilu 2019 terlihat jelas dari perubahan signifikan dalam hal aliansi partai. Tak bisa ditampik, dinamika politik kata Didu sudah pasti mengalami pergeseran akibat kemunculan aliansi baru tersebut.

Dalam banyak pengalaman di berbagai negara, hal tersebut justru memunculkan dan melahirkan pemimpin baru. Kemunculan aliansi baru, juga akan selalu identik dengan munculnya tokoh-tokoh sentral dalam hal arah dukungan mereka kepada kandidat tertentu dalam pilpres.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More