Mengenal Letjen TNI Purn Kemal Idris, Sosok yang Dianggap Anak Bandel oleh Seniornya
Senin, 30 Oktober 2023 - 05:20 WIB
Batalyon Kemal Idris adalah batalyon TNI pertama yang masuk ibu kota setelah Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia. Waktu itu Pak Kemal Idris berpangkat Mayor, jadi sangat terkenal.
Pada saat itu tradisinya adalah batalyon-batalyon TNI diberi julukan nama komandannya. Jadi ada Batalyon Kemal Idris, Batalyon Ahmad Yani, Batalyon Poniman dan sebagainya.
Pada saat peristiwa 17 Oktober 1952, Batalyon Kemal Idris terlibat mengepung istana. Jiwa Kemal Idris adalah jiwa pemberani, jiwa yang sangat pro rakyat dan jiwa yang sangat nasionalis.
"Ia sangat membenci korupsi dan ia bahkan dengan berani sering mengkritik atasan, sehingga senior-senior beliau sering menganggap beliau "anak bandel," ujar Prabowo.
"Bahkan saya pernah dengar Pak Harto sebut nama Pak Kemal Idris sambil senyum-senyum sambil ketawa, "ya Kemal ya begitu, bandel," tambahnya.
Tapi senior-senior pun selalu memaafkan dan selalu lindungi karena Kemal Idris orang yang sangat pemberani dan sangat berhasil memimpin pasukannya melawan Belanda.
Kemudian Kemal Idris melawan pemberontak-pemberontak selama tahun 1950-an dan tahun 1965. Setelah tahun 1965 dan pemberontakannya G30S/PKI, ia pun dipercaya oleh Soeharto menjadi wakilnya di Kostrad sebagai Kepala Staf Kostrad.
"Dan sesudah itu setelah Soeharto dipromosikan menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat, Pak Kemal Idris pun yang mengganti Pak Harto menjadi Pangkostrad," tutupnya.
Letjen Purn Kemal Idris meninggal dunia di usia 87 tahun pada 28 Juli 2010. Dia meninggal karena sakit komplikasi di RS Abdi Waluyo.
Pada saat itu tradisinya adalah batalyon-batalyon TNI diberi julukan nama komandannya. Jadi ada Batalyon Kemal Idris, Batalyon Ahmad Yani, Batalyon Poniman dan sebagainya.
Pada saat peristiwa 17 Oktober 1952, Batalyon Kemal Idris terlibat mengepung istana. Jiwa Kemal Idris adalah jiwa pemberani, jiwa yang sangat pro rakyat dan jiwa yang sangat nasionalis.
"Ia sangat membenci korupsi dan ia bahkan dengan berani sering mengkritik atasan, sehingga senior-senior beliau sering menganggap beliau "anak bandel," ujar Prabowo.
"Bahkan saya pernah dengar Pak Harto sebut nama Pak Kemal Idris sambil senyum-senyum sambil ketawa, "ya Kemal ya begitu, bandel," tambahnya.
Tapi senior-senior pun selalu memaafkan dan selalu lindungi karena Kemal Idris orang yang sangat pemberani dan sangat berhasil memimpin pasukannya melawan Belanda.
Kemudian Kemal Idris melawan pemberontak-pemberontak selama tahun 1950-an dan tahun 1965. Setelah tahun 1965 dan pemberontakannya G30S/PKI, ia pun dipercaya oleh Soeharto menjadi wakilnya di Kostrad sebagai Kepala Staf Kostrad.
"Dan sesudah itu setelah Soeharto dipromosikan menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat, Pak Kemal Idris pun yang mengganti Pak Harto menjadi Pangkostrad," tutupnya.
Letjen Purn Kemal Idris meninggal dunia di usia 87 tahun pada 28 Juli 2010. Dia meninggal karena sakit komplikasi di RS Abdi Waluyo.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda