Taiwan Bagian Integral dari Perdamaian dan Keamanan Global
Jum'at, 15 September 2023 - 18:17 WIB
John Chen
Representative, Taipei Economic and Trade Office in Indonesia
SIDANG Majelis Umum PBB ke-78 telah diselenggarakan di New York pada 5 September 2023. Pada kesempatan ini saya kembali meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar Taiwan, yang berpenduduk 23 juta jiwa, dapat ikut serta dalam PBB.
Dengan bergabung dalam PBB, Taiwan dapat bersama dengan negara-negara lain menjaga perdamaian dan keamanan global. Kemudian meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat, dan bekerja sama serta memberikan kontribusi dalam mengatasi berbagai isu global seperti memerangi perubahan iklim, dan bersama-sama mencapai agenda global PBB yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)”.
Invasi Rusia ke Ukraina mengingatkan seluruh dunia bahwa rezim otoriter seringkali membawa kehancuran dan kematian. Perang tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan melanggar prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai yang tertuang dalam piagam PBB.
Krisis kemanusiaan dan dampak ekonomi yang disebabkan perang Rusia-Ukraina juga mengingatkan seluruh dunia bahwa krisis perang di era globalisasi ini akan berdampak global. Bahkan sampai saat ini Taiwan juga masih menghadapi ancaman besar dari ekspansi China.
Pemerintahan Republik Rakyat China (PRC), yang selama beberapa dekade tidak pernah sekalipun berkuasa di Taiwan, telah berjanji untuk mengambil alih kekuasaan dari Pemerintah Taiwan dan menolak untuk meninggalkan kekuatan militer. Meskipun perekonomian China berada dalam kesulitan, kekuatan militernya terus berkembang.
Beijing semakin aktif dalam menunjukkan kekuatan militernya untuk mengintimidasi Taiwan. Termasuk mengirimkan jet tempur dan kapal perang melintasi garis tengah selat Taiwan, memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dan menggunakan disinformasi serta paksaan ekonomi untuk mengancam hidup demokrasi Taiwan.
Saat ini terdapat lebih dari 400.000 warga negara Indonesia yang bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan. Mereka mendapat perlindungan yang sangat baik dan menikmati jaminan sosial dan pelayanan kesehatan yang sama seperti warga negara Taiwan. Jika keamanan Taiwan terancam maka akan berdampak juga pada keamanan WNI di Taiwan
Representative, Taipei Economic and Trade Office in Indonesia
SIDANG Majelis Umum PBB ke-78 telah diselenggarakan di New York pada 5 September 2023. Pada kesempatan ini saya kembali meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar Taiwan, yang berpenduduk 23 juta jiwa, dapat ikut serta dalam PBB.
Dengan bergabung dalam PBB, Taiwan dapat bersama dengan negara-negara lain menjaga perdamaian dan keamanan global. Kemudian meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat, dan bekerja sama serta memberikan kontribusi dalam mengatasi berbagai isu global seperti memerangi perubahan iklim, dan bersama-sama mencapai agenda global PBB yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)”.
Invasi Rusia ke Ukraina mengingatkan seluruh dunia bahwa rezim otoriter seringkali membawa kehancuran dan kematian. Perang tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan melanggar prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai yang tertuang dalam piagam PBB.
Krisis kemanusiaan dan dampak ekonomi yang disebabkan perang Rusia-Ukraina juga mengingatkan seluruh dunia bahwa krisis perang di era globalisasi ini akan berdampak global. Bahkan sampai saat ini Taiwan juga masih menghadapi ancaman besar dari ekspansi China.
Pemerintahan Republik Rakyat China (PRC), yang selama beberapa dekade tidak pernah sekalipun berkuasa di Taiwan, telah berjanji untuk mengambil alih kekuasaan dari Pemerintah Taiwan dan menolak untuk meninggalkan kekuatan militer. Meskipun perekonomian China berada dalam kesulitan, kekuatan militernya terus berkembang.
Beijing semakin aktif dalam menunjukkan kekuatan militernya untuk mengintimidasi Taiwan. Termasuk mengirimkan jet tempur dan kapal perang melintasi garis tengah selat Taiwan, memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dan menggunakan disinformasi serta paksaan ekonomi untuk mengancam hidup demokrasi Taiwan.
Saat ini terdapat lebih dari 400.000 warga negara Indonesia yang bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan. Mereka mendapat perlindungan yang sangat baik dan menikmati jaminan sosial dan pelayanan kesehatan yang sama seperti warga negara Taiwan. Jika keamanan Taiwan terancam maka akan berdampak juga pada keamanan WNI di Taiwan
tulis komentar anda