Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani
Kamis, 14 September 2023 - 06:01 WIB
Dilansir dari laman resmi TNI AD, penyerahan CSFA tersebut disampaikan langsung oleh Pimpinan Pemeriksa Keuangan Negara I/Auditorat Keuangan Negara 1 (AKN 1) BPK RI Hendra Susanto, S.T., M.Eng., M.H., CFrA.
Pimpinan AKN 1 dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyerahan CSFA Recognition Program kepada Jenderal Dudung ini diharapkan dapat memacu tata kelola keuangan negara di lingkungan TNI Angkatan Darat dapat berjalan dengan baik.
Sertifikasi CSFA Recognition Program ini merupakan pengakuan kompetensi pemeriksaan keuangan negara. Sementara itu Jenderal Dudung dalam orasinya mengangkat judul Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Dalam kesempatan itu, Jenderal Dudung menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi adalah penyerapan anggaran berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa, hal ini sering mengakibatkan adanya penyimpangan pada proses pengadaan.
KSAD menegaskan, hambatan dan kendala dalam pengadaan barang dan jasa meliputi Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia, Tahap Persiapan, dan Pelindungan Hukum.
“Dengan Sertifikat CSFA dari BPK RI ini tentunya menambah semangat saya untuk lebih dapat mengawasi tata kelola keuangan negara di lingkungan Angkatan Darat, diharapkan tata kelola keuangan negara terkait program dan anggaran di Angkatan Darat dapat dilakukan dengan lebih baik,” ujar Jenderal Dudung.
Penyerahan CSFA kepada KSAD ini juga dihadiri oleh para pejabat utama di lingkungan BPK RI dan juga pejabat Utama di lingkungan Angkatan Darat. Jenderal Dudung merupakan lulusan Akmil 1988.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965 ini pernah menjadi loper koran dan penjual klepon. Buku biografinya berjudul Loper Koran Jadi Jenderal diluncurkan di Aula Gedung A.H. Nasution Mabesad di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022.
Dalam acara itu, Jenderal Dudung mengatakan bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut Dudung, keberhasilan harus diraih dengan penuh perjuangan, pengorbanan, dan semangat yang gigih walau kehidupan penuh dengan kegetiran.
Dia menjelaskan, dalam buku “Loper Koran Jadi Jenderal” ini berbicara tentang kisah masa kecilnya yang sejak usia 12 tahun telah ditinggal sang ayah yang meninggal dunia karena sakit. Untuk membantu mengatasi ekonomi keluarga, ketika masuk usia SMA, Dudung menjadi loper koran dan penjual klepon, pekerjaan yang tidak sengaja menempanya menjadi pribadi yang tangguh, cekatan, dan rajin.
Pimpinan AKN 1 dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyerahan CSFA Recognition Program kepada Jenderal Dudung ini diharapkan dapat memacu tata kelola keuangan negara di lingkungan TNI Angkatan Darat dapat berjalan dengan baik.
Sertifikasi CSFA Recognition Program ini merupakan pengakuan kompetensi pemeriksaan keuangan negara. Sementara itu Jenderal Dudung dalam orasinya mengangkat judul Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Dalam kesempatan itu, Jenderal Dudung menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi adalah penyerapan anggaran berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa, hal ini sering mengakibatkan adanya penyimpangan pada proses pengadaan.
KSAD menegaskan, hambatan dan kendala dalam pengadaan barang dan jasa meliputi Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia, Tahap Persiapan, dan Pelindungan Hukum.
“Dengan Sertifikat CSFA dari BPK RI ini tentunya menambah semangat saya untuk lebih dapat mengawasi tata kelola keuangan negara di lingkungan Angkatan Darat, diharapkan tata kelola keuangan negara terkait program dan anggaran di Angkatan Darat dapat dilakukan dengan lebih baik,” ujar Jenderal Dudung.
Penyerahan CSFA kepada KSAD ini juga dihadiri oleh para pejabat utama di lingkungan BPK RI dan juga pejabat Utama di lingkungan Angkatan Darat. Jenderal Dudung merupakan lulusan Akmil 1988.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965 ini pernah menjadi loper koran dan penjual klepon. Buku biografinya berjudul Loper Koran Jadi Jenderal diluncurkan di Aula Gedung A.H. Nasution Mabesad di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022.
Dalam acara itu, Jenderal Dudung mengatakan bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut Dudung, keberhasilan harus diraih dengan penuh perjuangan, pengorbanan, dan semangat yang gigih walau kehidupan penuh dengan kegetiran.
Dia menjelaskan, dalam buku “Loper Koran Jadi Jenderal” ini berbicara tentang kisah masa kecilnya yang sejak usia 12 tahun telah ditinggal sang ayah yang meninggal dunia karena sakit. Untuk membantu mengatasi ekonomi keluarga, ketika masuk usia SMA, Dudung menjadi loper koran dan penjual klepon, pekerjaan yang tidak sengaja menempanya menjadi pribadi yang tangguh, cekatan, dan rajin.
tulis komentar anda