Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani

Kamis, 14 September 2023 - 06:01 WIB
loading...
Perwira Tinggi Bergelar...
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat menyerahkan sertifikasi profesi Certified State Finance Auditor (CSFA) kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Selasa (18/1/2022). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Perwira Tinggi Polri dan TNI yang memiliki gelar profesi Certified State Finance Auditor (CSFA) menarik untuk diketahui. Beberapa pejabat Polri dan TNI yang diulas dalam artikel ini merupakan mantan ajudan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), mantan loper koran , hingga anak petani.

CSFA atau sertifikasi profesi pemeriksa keuangan negara ini diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dikutip dari laman resmi BPK, sertifikasi tersebut adalah pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kapasitas maupun kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tertentu.

Ketua BPK Isma Yatun menjelaskan bahwa pemberian sertifikasi CSFA merupakan upaya BPK untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan, guna memperoleh kepercayaan dan memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dalam mencapai tata kelola keuangan negara yang baik, transparan, dan akuntabel.



“Melalui sertifikasi ini, diharapkan para pemeriksa memiliki kompetensi teknis yang memadai dalam pemeriksaan pengelolaan keuangan negara," kata Isma Yatun usai menyerahkan sertifikasi CSFA kepada Anggota IV BPK/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara IV Haerul Saleh, dan Anggota V BPK/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V Ahmadi Noor Supit di auditorium kantor pusat BPK, Senin (31/7/2023).

Dia menuturkan, dengan bertambahnya pemegang CSFA, maka akan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas tata kelola keuangan negara sekaligus mendorong terciptanya akuntabilitas dan good governance. Dikutip dari laman resmi Polri, Perwira Tinggi (Pati) Polri merupakan tingkatan jabatan tertinggi di lingkungan Korps Bhayangkara.

Pati Polri meliputi Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi atau bintang 1, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi atau bintang 2, Komisaris Jenderal (Komjen) atau bintang 3, dan Jenderal Polisi atau bintang 4.



Adapun Pati TNI Angkatan Darat (AD) meliputi Brigjen, Mayor Jenderal (Mayjen), Letnan Jenderal (Letjen), dan Jenderal TNI. Pati TNI Angkatan Udara (AU) meliputi Marsekal Pertama (Marsma), Marsekal Muda (Marsda), Marsekal Madya (Marsdya), dan Marsekal TNI.

Pati TNI Angkatan Laut (AL) meliputi Laksamana Pertama (Laksma), Laksamana Muda (Laksda), Laksamana Madya (Laksdya), dan Laksamana TNI. Nah, siapa saja Perwira Tinggi Polri dan TNI bergelar CSFA?

1. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo

Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani

Foto: Dok BPK

Gelar profesi Certified State Finance Auditor (CSFA) diberikan BPK kepada Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Markas Besar TNI Angkatan Udara pada Selasa, 12 April 2022. Penyerahan sertifikat saat itu dilaksanakan secara langsung oleh Ketua BPK Agung Firman Sampurna dan Anggota I BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto usai pemaparan orasi makalah oleh keduanya.

“Penyerahan CSFA recognition program ini adalah bentuk konkret dari penguatan pertahanan udara yang inheren di dalamnya ada upaya peningkatan kapasitas tata kelola keuangan negara yang tidak hanya perlu transparan dan akuntabel, tetapi juga perlu memiliki budaya sadar risiko,” ujar Agung Firman Sampurna dikutip dari laman resmi BPK.

Dalam kesempatan itu, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo melalui orasinya menegaskan bahwa pengelolaan anggaran negara dalam upaya transformasi TNI AU untuk mewujudkan kekuatan udara harus didasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dia pun menekankan perlunya dibangun struktur organisasi yang lebih gesit, efektif namun tetap efisien untuk menghadapi tuntutan dan tantangan tugas TNI AU yang semakin kompleks.

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo merupakan KSAU ke-23 menggantikan Marsekal TNI Yuyu Sutisna yang pensiun pada Juni 2020. Pria kelahiran Jakarta, 9 April 1966 ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988.

2. Marsekal Muda TNI R Agung Handoko

Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani

Foto: Dok BPK

Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah 20 Februari 1966 malang melintang di Korps Polisi Militer TNI ini menjabat Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI. Dia merupakan lulusan terbaik AAU 1988 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Nah, gelar profesi Certified State Finance Auditor (CSFA) diterima Agung Handoko saat menjabat Inspektur Jenderal TNI AU (Irjenau). CSFA itu diterimanya di Markas Besar TNI Angkatan Udara pada Selasa, 12 April 2022.

Saat itu, dalam orasinya Agung Handoko menjelaskan bahwa peran dan fungsi Inspektorat selaku APIP di TNI AU dalam upaya peningkatan kinerja satuan diwujudkan dalam aktivitas pengawasan internal melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, dan pengawasan lainnya.

Dijelaskan beberapa langkah strategis juga akan dilaksanakan untuk mewujudkan Inspektorat Jenderal TNI AU yang efektif dalam melakukan pengawasan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah demi mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

3. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani

Foto: Istimewa

CSFA diberikan BPK kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Selasa, 18 Januari 2022. Bagi Polri, sertifikat untuk perwira pertama dan perwira menengah tersebut sangat penting.

Saat itu, Sigit mengatakan, anggota kepolisian saat ini membutuhkan kemampuan untuk melakukan audit dalam menangani suatu perkara yang menyangkut permasalahan kerugian negara maupun kerugian daerah. Oleh karena itu, Sigit ingin ada supervisi antara Polri dan BPK dengan menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan auditor dari personel kepolisian.

"Pada prinsipnya anggota kami diberikan kemampuan sebagai auditor, maka kami kemudian nanti menjadi paham dan kami membutuhkan itu saat ada supervisi," kata Sigit dalam audiensi tersebut.

Untuk itu, Sigit meminta BPK untuk menyelenggarakan pelatihan terkait kemampuan audit kepada para personel Polri. Sehingga, kata Sigit, seluruh jajaran Korps Bhayangkara bisa mengidentifikasi sejak dini dalam proses penegakan hukum.

"Kita penting sekali memahami bagaimana cara kita bisa mengaudit, dengan begitu kita bisa memberikan warning untuk ke dalamnya," ujar Sigit.

Pihak BPK dalam audiensi tersebut memberikan sertifikat profesi Certified State Finance Auditor (CSFA) ke Kapolri. Sertifikat CSFA ini merupakan sertifikat profesi bagi para pemeriksa keuangan negara, sehingga profesionalisme para pemeriksa keuangan negara ditandai dengan pemberian sertifikat profesi pemeriksa keuangan negara.

"Kedatangan kami ke sini ingin menyerahkan sertifikat CSFA kepada Bapak Kapolri," kata Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono.

Agus menuturkan, tujuan dari sertifikasi profesi CSFA yaitu untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi seorang pemeriksa keuangan negara, serta menjadi persyaratan untuk menandatangani Laporan hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Negara, yang meliputi pemeriksaan Laporan Keuangan (LK), pemeriksaan kinerja, dan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT).

Sementara Ketua Institut Pemeriksa Keuangan Negara (IPKN) Bahrullah Akbar mengatakan, sertifikat CSFA ini adalah tindak lanjut UU ASN agar pemeriksa keuangan negara memiliki sertifikat.

"Terkait dengan pemeriksaan keuangan negara, terutama APH, KPK harus ada penyamaan persepsi dengan BPK. Kedepan diharapkan kita punya persamaan persepsi bagaimana BPK melakukan pemeriksaan khususnya Irwasum terkait dengan audit," tutur Bahrullah.

Listyo Sigit Prabowo merupakan ajudan pertama Jokowi sebagai presiden. Sigit menjadi ajudan Presiden Jokowi selama dua tahun, 2014 hingga 2016.

Pria kelahiran Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969 ini dikenal dekat dengan Jokowi. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini pernah menjadi Kapolres Solo pada 2011 ketika Jokowi menjabat Wali Kota Solo.

4. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani

Foto: Dok TNI AD

BPK menyerahkan CSFA kepada Jenderal Dudung di Badan Pendidikan dan Latihan Pemeriksa Keuangan Negara, (Badiklat PKN) BPK RI, Kalibata, Jakarta, Senin, 18 April 2022.

Dilansir dari laman resmi TNI AD, penyerahan CSFA tersebut disampaikan langsung oleh Pimpinan Pemeriksa Keuangan Negara I/Auditorat Keuangan Negara 1 (AKN 1) BPK RI Hendra Susanto, S.T., M.Eng., M.H., CFrA.

Pimpinan AKN 1 dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyerahan CSFA Recognition Program kepada Jenderal Dudung ini diharapkan dapat memacu tata kelola keuangan negara di lingkungan TNI Angkatan Darat dapat berjalan dengan baik.

Sertifikasi CSFA Recognition Program ini merupakan pengakuan kompetensi pemeriksaan keuangan negara. Sementara itu Jenderal Dudung dalam orasinya mengangkat judul Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Dalam kesempatan itu, Jenderal Dudung menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi adalah penyerapan anggaran berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa, hal ini sering mengakibatkan adanya penyimpangan pada proses pengadaan.

KSAD menegaskan, hambatan dan kendala dalam pengadaan barang dan jasa meliputi Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia, Tahap Persiapan, dan Pelindungan Hukum.

“Dengan Sertifikat CSFA dari BPK RI ini tentunya menambah semangat saya untuk lebih dapat mengawasi tata kelola keuangan negara di lingkungan Angkatan Darat, diharapkan tata kelola keuangan negara terkait program dan anggaran di Angkatan Darat dapat dilakukan dengan lebih baik,” ujar Jenderal Dudung.

Penyerahan CSFA kepada KSAD ini juga dihadiri oleh para pejabat utama di lingkungan BPK RI dan juga pejabat Utama di lingkungan Angkatan Darat. Jenderal Dudung merupakan lulusan Akmil 1988.

Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965 ini pernah menjadi loper koran dan penjual klepon. Buku biografinya berjudul Loper Koran Jadi Jenderal diluncurkan di Aula Gedung A.H. Nasution Mabesad di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022.

Dalam acara itu, Jenderal Dudung mengatakan bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut Dudung, keberhasilan harus diraih dengan penuh perjuangan, pengorbanan, dan semangat yang gigih walau kehidupan penuh dengan kegetiran.

Dia menjelaskan, dalam buku “Loper Koran Jadi Jenderal” ini berbicara tentang kisah masa kecilnya yang sejak usia 12 tahun telah ditinggal sang ayah yang meninggal dunia karena sakit. Untuk membantu mengatasi ekonomi keluarga, ketika masuk usia SMA, Dudung menjadi loper koran dan penjual klepon, pekerjaan yang tidak sengaja menempanya menjadi pribadi yang tangguh, cekatan, dan rajin.

“Pahitnya kehidupan dan kekurangan yang saya hadapi itu, pada akhirnya mengantarkan saya menjadi sosok pemuda yang tangguh dan bertanggung jawab,” katanya.

Dia melanjutkan, dalam buku itu juga diceritakan cara dirinya mempraktekkan seni kepemimpinan yang khas, yang selalu mengayomi prajuritnya, menjadi bapak, teman, sekaligus pemimpin bagi seluruh kesatuan yang dipimpinnya sepanjang karier militernya hingga menjadi KSAD.

Dia berharap, buku “Loper Koran Jadi Jenderal” ini dapat memberikan pengalaman dan manfaat kepada para generasi muda terutama para perwira remaja TNI, bahwa untuk mencapai karier yang tinggi sampai di puncaknya tidak serta merta instan tapi penuh perjuangan.

“Untuk berhasil, kita harus punya imajinasi, inovasi, visi, dan misi serta cita-cita dan harapan. Apabila kita tidak memiliki ini semua, maka akan biasa-biasa saja,” tuturnya.

5. Letjen TNI Rudianto

Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani

Foto: Dok TNI AD

Pria kelahiran 7 Maret 1967, Kudus, Jawa Tengah ini menjabat Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI. Sebelum menjabat Kabais TNI, lulusan Akmil 1989 ini menjabat Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) ketika masih berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen).

Nah, saat menjabat Irjenad ini dia menerima CSFA. Penyerahan gelar tersebut berbarengan dengan KSAD Jenderal Dudung di Badan Pendidikan dan Latihan Pemeriksa Keuangan Negara, (Badiklat PKN) BPK RI, Kalibata, Jakarta, Senin, 18 April 2022.

6. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono

Perwira Tinggi Bergelar CSFA: Mantan Ajudan Jokowi, Loper Koran, hingga Anak Petani

Foto: Dok BPK

Sertifikat CSFA diterima Yudo saat menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Saat itu, CSFA diserahkan langsung oleh Ketua BPK Agung Firman Sampurna di Auditorium Denma Markas Besar TNI AL, Jakarta, Senin, 11 April 2022.

Dilansir dari laman resmi BPK, penyerahan sertifikat dilaksanakan usai penyampaian orasi makalah dengan judul “Langkah Strategis untuk Mencapai Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara di Lingkungan TNI AL” yang diselenggarakan secara luring di hari yang sama.

Adapun langkah-langkah strategis dimaksud yaitu pembenahan manajemen aset tetap, pembenahan penatausahaan persediaan, peningkatan kompetensi SDM, dan penguatan peran Inspektorat Jenderal TNI AL.

Melalui sertifikasi CSFA ini diharapkan pimpinan instansi atau lembaga dapat mendorong dan memimpin peningkatan akuntabilitas keuangan negara di entitasnya masing-masing sekaligus meningkatkan sinergi antara BPK dengan TNI AL dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara.

“Upaya untuk meningkatkan tata kelola keuangan negara merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu penganugerahan CSFA ini merupakan gambaran bahwa pimpinan entitas telah diberikan pengakuan atas kompetensi di bidang tata kelola keuangan negara,” kata Agung Firman Sampurna dalam sambutannya membuka pelaksanaan kegiatan CSFA.

Penyelenggaraan sertifikasi ini disebutkan juga sejalan dengan Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan, di mana tugas untuk menyelenggarakan sertifikasi pemeriksa keuangan negara bagi pelaksana BPK dan pihak di luar BPK dilakukan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksa Keuangan Negara (Badiklat PKN) BPK.

Dengan bertambahnya pemegang sertifikat CSFA ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kapasitas dan kualitas tata kelola dalam pengelolaan keuangan negara sekaligus mendorong terciptanya accountability for all khususnya di lingkungan TNI AL.

Yudo Margono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII (1988-A). Pria kelahiran 26 November 1965, Garon, Balerejo, Madiun, Jawa Timur ini lahir dari keluarga sederhana yang berprofesi sebagai petani.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1109 seconds (0.1#10.140)