Kesinambungan Transformasi Teknologi Episode Merdeka Belajar
Selasa, 29 Agustus 2023 - 12:27 WIB
Platform lain yaitu Rapor Pendidikan. Platform ini dinyatakan dapat mengungkapkan profil kondisi literasi, numerasi dan karakter siswa, serta kualitas pembelajaran di sekolah. Profil sekaligus menjadi indikator kinerja dan komitmen masing-masing daerah provinsi/kabupaten/kota, terhadap pendidikan.
Beberapa bulan setelah diluncurkan, platform ini memungkinkan lebih dari 141 ribu sekolah mengetahui profil literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka. Di samping itu, platform membantu guru dan kepala sekolah lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional.
Juga, platform ini dapat mengungkapkan situasi iklim sekolah. Iklim sekolah terkait dengan kejadian berupa kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi yang ada di masing-masing sekolah. Ini penting agar sekolah dapat mencari solusi untuk menuntaskan tiga isu tersebut agar terjadi proses pembelajaran aman, nyaman, dan sehat.
Apabila data yang tersedia dalam platform ini akurat, sekolah secara otomatis dapat melakukan refleksi dan perbaikan. Dengan demikian, sekolah-sekolah dapat dengan cepat mengidentifikasi dan memutuskan program-program yang harus diprioritaskan untuk tahun anggaran ke depan.
Yang menjadi tantangan, apakah data platform Rapor Pendidikan ini dapat tersedia dengan cepat. Seharusnya data tersedia, jauh sebelum masa pembelajaran dimulai agar sekolah dapat merujuk kepada data terbaru. Tidak seperti di masa lalu, data baru muncul setelah tahun anggaran baru dimulai. Akibatnya, perencanaan yang berbasis data atau bukti tidak dapat dilakukan.
Sinergitas
Perwujudan platform bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Kompetensi dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci. Keberadaan beberapa platform dalam waktu yang relatif singkat, dimungkinkan melalui kolaborasi dengan berbagai tenaga kompeten atau profesional di bidang teknologi.
Pelibatan para tenaga profesional tampaknya menjadi salah satu kunci memfasilitasi transformasi teknologi yang ada. Yang menarik, platform yang sudah dikembangkan tidak membebankan masyarakat alias gratis.
Yang ditunggu, sejauhmana platform dapat diakses berbagai pemangku kepentingan, dan tidak menjadi kepemilikan pihak-pihak tertentu. Kemudahan akses menjadi indikator bahwa pengembangan platform bagian dari keberpihakan kebijakan.
Juga perlu keterbukaan bagi berbagai pemangku kepentingan dalam rangka penyempurnaan. Proses edukasi dan advokasi perlu diperkuat, agar masyarakat tidak kaget apabila muncul transformasi teknologi baru lainnya.
Beberapa bulan setelah diluncurkan, platform ini memungkinkan lebih dari 141 ribu sekolah mengetahui profil literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka. Di samping itu, platform membantu guru dan kepala sekolah lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional.
Juga, platform ini dapat mengungkapkan situasi iklim sekolah. Iklim sekolah terkait dengan kejadian berupa kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi yang ada di masing-masing sekolah. Ini penting agar sekolah dapat mencari solusi untuk menuntaskan tiga isu tersebut agar terjadi proses pembelajaran aman, nyaman, dan sehat.
Apabila data yang tersedia dalam platform ini akurat, sekolah secara otomatis dapat melakukan refleksi dan perbaikan. Dengan demikian, sekolah-sekolah dapat dengan cepat mengidentifikasi dan memutuskan program-program yang harus diprioritaskan untuk tahun anggaran ke depan.
Yang menjadi tantangan, apakah data platform Rapor Pendidikan ini dapat tersedia dengan cepat. Seharusnya data tersedia, jauh sebelum masa pembelajaran dimulai agar sekolah dapat merujuk kepada data terbaru. Tidak seperti di masa lalu, data baru muncul setelah tahun anggaran baru dimulai. Akibatnya, perencanaan yang berbasis data atau bukti tidak dapat dilakukan.
Sinergitas
Perwujudan platform bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Kompetensi dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci. Keberadaan beberapa platform dalam waktu yang relatif singkat, dimungkinkan melalui kolaborasi dengan berbagai tenaga kompeten atau profesional di bidang teknologi.
Pelibatan para tenaga profesional tampaknya menjadi salah satu kunci memfasilitasi transformasi teknologi yang ada. Yang menarik, platform yang sudah dikembangkan tidak membebankan masyarakat alias gratis.
Yang ditunggu, sejauhmana platform dapat diakses berbagai pemangku kepentingan, dan tidak menjadi kepemilikan pihak-pihak tertentu. Kemudahan akses menjadi indikator bahwa pengembangan platform bagian dari keberpihakan kebijakan.
Juga perlu keterbukaan bagi berbagai pemangku kepentingan dalam rangka penyempurnaan. Proses edukasi dan advokasi perlu diperkuat, agar masyarakat tidak kaget apabila muncul transformasi teknologi baru lainnya.
tulis komentar anda