Kesinambungan Transformasi Teknologi Episode Merdeka Belajar
Selasa, 29 Agustus 2023 - 12:27 WIB
Hendarman
Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek, Dosen Pascasarjana Universitas Pakuan
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengembangkan transformasi teknologi, berupa beberapa platform. Pertanyaannya, apakah platform yang dibangun menjadi solusi akomodatif dalam memudahkan berbagai proses?
Kleim keberhasilan atas inisiatif yang dilakukan dapat dilakukan siapa saja, termasuk pihak kementerian sendiri. Terobosan menjadi suatu keniscayaan dan harus dilakukan mengingat sektor pendidikan selalu menjadi sorotan berbagai pihak.
Faktanya, apapun kebijakan yang diambil, pro dan kontra selalu muncul. Argumentasi yang dikemukakan pihak-pihak tertentu, bukan harus dipertentangkan. Kebijakan berbasis bukti harus digunakan sebagai jawaban.
Dampak Platform
Salah satu yang diunggulkan adalah penggunaan Platform Merdeka Mengajar. Dikleim, platform ini sebagai terobosan untuk menguatkan proses pembelajaran. Data yang ada menunjukkan bahwa lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar. Platform ini memungkinkan keterbukaan akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi.
Pada awal-awal keberadaannya, platform ini dikatakan mendorong terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, serta terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. Juga, platform ini menjadi media bagi para guru untuk saling menginspirasi dan mengapresiasi. Buktinya, pada saat awal-awal, lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya.
Keberadaan platform ini diduga, didasari filosofi bahwa krisis pembelajaran hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan, mengingat skala dan urgensinya. Yang menarik, platform ini dikelim dikembangkan dalam waktu yang tidak lama. Padahal, di masa-masa sebelumnya, pengembangan platform seperti ini nyaris membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek, Dosen Pascasarjana Universitas Pakuan
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengembangkan transformasi teknologi, berupa beberapa platform. Pertanyaannya, apakah platform yang dibangun menjadi solusi akomodatif dalam memudahkan berbagai proses?
Kleim keberhasilan atas inisiatif yang dilakukan dapat dilakukan siapa saja, termasuk pihak kementerian sendiri. Terobosan menjadi suatu keniscayaan dan harus dilakukan mengingat sektor pendidikan selalu menjadi sorotan berbagai pihak.
Faktanya, apapun kebijakan yang diambil, pro dan kontra selalu muncul. Argumentasi yang dikemukakan pihak-pihak tertentu, bukan harus dipertentangkan. Kebijakan berbasis bukti harus digunakan sebagai jawaban.
Dampak Platform
Salah satu yang diunggulkan adalah penggunaan Platform Merdeka Mengajar. Dikleim, platform ini sebagai terobosan untuk menguatkan proses pembelajaran. Data yang ada menunjukkan bahwa lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar. Platform ini memungkinkan keterbukaan akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi.
Pada awal-awal keberadaannya, platform ini dikatakan mendorong terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, serta terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. Juga, platform ini menjadi media bagi para guru untuk saling menginspirasi dan mengapresiasi. Buktinya, pada saat awal-awal, lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya.
Keberadaan platform ini diduga, didasari filosofi bahwa krisis pembelajaran hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan, mengingat skala dan urgensinya. Yang menarik, platform ini dikelim dikembangkan dalam waktu yang tidak lama. Padahal, di masa-masa sebelumnya, pengembangan platform seperti ini nyaris membutuhkan waktu bertahun-tahun.
tulis komentar anda