Senjakala Militer Malaysia
Senin, 21 Agustus 2023 - 05:13 WIB
Adapun indikator kemandirian alutsista masih jauh dari harapan karena Malaysia belum memiliki kompetensi mengembangkan industri pertahanan. Entah kenapa negara yang memiliki begitu banyak universitas terkemuka dibanding Indonesia, tidak mampu membangun industri pertahanan yang bisa diandalkan.
Begitu juga indikator kemampuan pendanaan, anggaran yang bisa disediakan pemerintah untuk mendukung kapasitas pertahanannya masih terlalu kecil. Apalagi bila melihat rasio utang Malaysia terhadap product domestic bruto (PDB) yang mencapai 60 persen, ruang fiskal untuk menganggarkan belanja alutsista lebih besar, sangatlah sempit. Bisa jadi pula Malaysia kesulitan untuk me-refurbish untuk memperpanjang alutsista tuanya.
Jika fakta demkian adanya, kapabilitas militer dan kekautan pertahanan Malaysia dari tahun ke tahun justru mengalami penurunan atau senjakala. Sampai kapan persoalan tersebut bisa diatasi, belum bisa diprediksi karena beberapa rencana modernisasi belum dieksekusi. Sebagai anggota Five Power Deffence Arangement (FPDA), Malaysia memang bisa berharap bantuan alutsista dari Inggris, Australia, Selandia Baru atau Singapura. Tapi belajar dari kasus Ukraina versus Rusia, suatu negara tidak bisa berharap banyak pada bantuan negara lain. (*)
Begitu juga indikator kemampuan pendanaan, anggaran yang bisa disediakan pemerintah untuk mendukung kapasitas pertahanannya masih terlalu kecil. Apalagi bila melihat rasio utang Malaysia terhadap product domestic bruto (PDB) yang mencapai 60 persen, ruang fiskal untuk menganggarkan belanja alutsista lebih besar, sangatlah sempit. Bisa jadi pula Malaysia kesulitan untuk me-refurbish untuk memperpanjang alutsista tuanya.
Jika fakta demkian adanya, kapabilitas militer dan kekautan pertahanan Malaysia dari tahun ke tahun justru mengalami penurunan atau senjakala. Sampai kapan persoalan tersebut bisa diatasi, belum bisa diprediksi karena beberapa rencana modernisasi belum dieksekusi. Sebagai anggota Five Power Deffence Arangement (FPDA), Malaysia memang bisa berharap bantuan alutsista dari Inggris, Australia, Selandia Baru atau Singapura. Tapi belajar dari kasus Ukraina versus Rusia, suatu negara tidak bisa berharap banyak pada bantuan negara lain. (*)
(hdr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda