Konsumsi Susu Kental Manis Dinilai Pengaruhi Asupan Gizi Anak
Selasa, 28 Juli 2020 - 00:06 WIB
JAKARTA - Ratusan bahkan ribuan anak Indonesia terancam gizi buruk akibat pandemi virus Corona (Covid-19) yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya. Kondisi ini semakin sulit karena pandemi juga mengakibatkan meningkatnya pengangguran dan turunnya penghasilan keluarga Kondisi yang berakibat terancamnya pemenuhan gizi anak.
(Baca juga: PJJ Tak Efektif dan Banyak Kendala, Orang Tua Ingin Anak Sekolah Tatap Muka)
Nenek Amah yang tinggal di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku hanya bisa pasrah dengan keadaan sulit ini. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan gizi sang cucu Mutia, Dia menyediakan susu kental manis (SKM). "Harga susu mahal yang penting cucu saya bisa makan. Kalau enggak ada uang kadang cucu saya makan nasi, saya kasih lembek-lembek seperti bubur," ujarnya.
(Baca juga: Kekerasan pada Anak Marak, Kak Seto: Melindungi Anak Perlu Orang Sekampung)
Aktivis kesehatan anak, Yuli Supriati mengatakan tak hanya di Banten, namun masih banyak daerah-daerah lainnya yang sama seperti nenek Amah yang tidak tahu bahwa susu kental manus (SKM) itu tidak baik untuk dikonsumsi anak-anak. Bukannya malah sehat, tapi berdampak kepada gizi buruk pada anak-anak karena rendah protein dan tinggi gula.
"Hasil kunjungan kami ke Puskesmas Tigaraksa beberapa waktu lalu, didiapati 36 anak usia di bawah 5 tahun berada dalam status gizi kurang. Sebanyak 21 anak di antaranya berada pada rentang usia 1-2 tahun," ungkap komisioner Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) itu dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Kunjungan lapangan yang dilakukan pihaknya di desa Cileleus, Tigaraksa Tangerang, menemukan dua balita penerima program pemberian makanan tambahan (PMT) dari Puskesmas Tigaraksa. Kedua anak berusia 2 tahun itu memiliki berat badan yang hanya 7 kg. Padahal, untuk anak normal, di usia dua tahun seharusnya memiliki berat badan 14 kg untuk perempuan dan 15 kg untuk laki-laki.
Menanggapi hasil temuan YAICI ini, dokter spesialis anak yang juga tim ahli Satgas Covid-19 Tangerang Selatan (Tangsel) Tubagus Rachmat Sentika, membenarkan bahwa susu kental manis (SKM) tidak untuk diberikan kepada anak-anak, baik untuk pelezat makanan apalagi untuk pengganti ASI.
"Karena kandungan gulanya yang tinggi, kental manis tidak untuk anak-anak. Anak yang meminum kental manis akan mengalami kegemukan, gigi keropos dan tidak sehat," katanya.
(Baca juga: PJJ Tak Efektif dan Banyak Kendala, Orang Tua Ingin Anak Sekolah Tatap Muka)
Nenek Amah yang tinggal di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku hanya bisa pasrah dengan keadaan sulit ini. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan gizi sang cucu Mutia, Dia menyediakan susu kental manis (SKM). "Harga susu mahal yang penting cucu saya bisa makan. Kalau enggak ada uang kadang cucu saya makan nasi, saya kasih lembek-lembek seperti bubur," ujarnya.
(Baca juga: Kekerasan pada Anak Marak, Kak Seto: Melindungi Anak Perlu Orang Sekampung)
Aktivis kesehatan anak, Yuli Supriati mengatakan tak hanya di Banten, namun masih banyak daerah-daerah lainnya yang sama seperti nenek Amah yang tidak tahu bahwa susu kental manus (SKM) itu tidak baik untuk dikonsumsi anak-anak. Bukannya malah sehat, tapi berdampak kepada gizi buruk pada anak-anak karena rendah protein dan tinggi gula.
"Hasil kunjungan kami ke Puskesmas Tigaraksa beberapa waktu lalu, didiapati 36 anak usia di bawah 5 tahun berada dalam status gizi kurang. Sebanyak 21 anak di antaranya berada pada rentang usia 1-2 tahun," ungkap komisioner Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) itu dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Kunjungan lapangan yang dilakukan pihaknya di desa Cileleus, Tigaraksa Tangerang, menemukan dua balita penerima program pemberian makanan tambahan (PMT) dari Puskesmas Tigaraksa. Kedua anak berusia 2 tahun itu memiliki berat badan yang hanya 7 kg. Padahal, untuk anak normal, di usia dua tahun seharusnya memiliki berat badan 14 kg untuk perempuan dan 15 kg untuk laki-laki.
Menanggapi hasil temuan YAICI ini, dokter spesialis anak yang juga tim ahli Satgas Covid-19 Tangerang Selatan (Tangsel) Tubagus Rachmat Sentika, membenarkan bahwa susu kental manis (SKM) tidak untuk diberikan kepada anak-anak, baik untuk pelezat makanan apalagi untuk pengganti ASI.
"Karena kandungan gulanya yang tinggi, kental manis tidak untuk anak-anak. Anak yang meminum kental manis akan mengalami kegemukan, gigi keropos dan tidak sehat," katanya.
tulis komentar anda