DPR Akan Pantau Kinerja Komite Penanganan Covid-19
Senin, 27 Juli 2020 - 18:26 WIB
JAKARTA - DPR turut prihatin atas lonjakan kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Karena itu, Komisi II DPR tentu akan menjalankan fungsi pengawasannya dalam masa sidang berikutnya pada pertengahan Agustus mendatang.
Selain itu, DPR juga akan melihat bagaimana implementasi dan kinerja dari Komite Penanganan Covid-19 yang baru saja dibentuk Presiden Joko Widodo. “Dengan kasus Covid yang semakin meningkat tentunya sebagai lembaga tinggi yang juga punya fungsi pengawasan bukan tidak mungkin dalam masa sidang nanti kami akan mengadakan rapat dengan pemerintah untuk membahas hal ini,” kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dacso Ahmad kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 100.303)
Terlebih, Dasco melanjutkan, Presiden baru saja membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 yang menggantikan Gugus Tugas Covid-19. Untuk itu, DPR tentu akan melihat sejauh mana implementasi dan kinerja dari Komite Penanganan Covid-19 itu yang tujuannya melakukan pemulihan ekonomi nasional. “Namun kami masih ingin melihat nanti bagaimana implementasinya di lapangan baik implementasi terhadap aturan tersebut maupun kerja-kerja dari komite Penanganan Covid-19,” katanya. (Baca juga: DKI Jakarta Catat Penambahan COVID-19 Tertinggi Sebanyak 467 Kasus)
Terkait vaksin Covid-19, menurut Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR ini, segala macam cara untuk menemukan vaksin harus dilakukan, termasuk uji klinis vaksin asal Tiongkok di Indonesia. Yang mana, diketahui bahwa uji klinis itu merupakan yang ketiga setelah dilakukan uji pertama dan kedua di China. Uji klinis vaksin asal Tiongkok itu juga dilakukan di beberapa negara lain selain Indonesia untuk memnastikan kecocokan vaksin tersebut dengan penggunanya. “Uji klinis ini dilakukan di banyak negara untuk memastikan apakah vaksin ini cocok dengan karakteristik manusia di negara tersebut dan virus di negara tersebut yang katanya karaketrisik virusnya bisa berbeda,” papar Dasco.
Selain itu, dia menambahkan, anak bangsa yang kompeten juga sedang melakukan uji coba vaksin buatan sendiri. Nanti akan dilihat mana vaksin yang bisa berhasil lebih cepat maka, vaksin itu yang akan digunakan untuk menanggulangi pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya. ”Tapi, kami mendapatkan informasi secara global bahwa lebih banyak sudah kemajuan dalam proses dalam pembuatan vaksin di Indonesia,” katanya.
Selain itu, DPR juga akan melihat bagaimana implementasi dan kinerja dari Komite Penanganan Covid-19 yang baru saja dibentuk Presiden Joko Widodo. “Dengan kasus Covid yang semakin meningkat tentunya sebagai lembaga tinggi yang juga punya fungsi pengawasan bukan tidak mungkin dalam masa sidang nanti kami akan mengadakan rapat dengan pemerintah untuk membahas hal ini,” kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dacso Ahmad kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 100.303)
Terlebih, Dasco melanjutkan, Presiden baru saja membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 yang menggantikan Gugus Tugas Covid-19. Untuk itu, DPR tentu akan melihat sejauh mana implementasi dan kinerja dari Komite Penanganan Covid-19 itu yang tujuannya melakukan pemulihan ekonomi nasional. “Namun kami masih ingin melihat nanti bagaimana implementasinya di lapangan baik implementasi terhadap aturan tersebut maupun kerja-kerja dari komite Penanganan Covid-19,” katanya. (Baca juga: DKI Jakarta Catat Penambahan COVID-19 Tertinggi Sebanyak 467 Kasus)
Terkait vaksin Covid-19, menurut Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR ini, segala macam cara untuk menemukan vaksin harus dilakukan, termasuk uji klinis vaksin asal Tiongkok di Indonesia. Yang mana, diketahui bahwa uji klinis itu merupakan yang ketiga setelah dilakukan uji pertama dan kedua di China. Uji klinis vaksin asal Tiongkok itu juga dilakukan di beberapa negara lain selain Indonesia untuk memnastikan kecocokan vaksin tersebut dengan penggunanya. “Uji klinis ini dilakukan di banyak negara untuk memastikan apakah vaksin ini cocok dengan karakteristik manusia di negara tersebut dan virus di negara tersebut yang katanya karaketrisik virusnya bisa berbeda,” papar Dasco.
Selain itu, dia menambahkan, anak bangsa yang kompeten juga sedang melakukan uji coba vaksin buatan sendiri. Nanti akan dilihat mana vaksin yang bisa berhasil lebih cepat maka, vaksin itu yang akan digunakan untuk menanggulangi pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya. ”Tapi, kami mendapatkan informasi secara global bahwa lebih banyak sudah kemajuan dalam proses dalam pembuatan vaksin di Indonesia,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda