Membaca Kembali Narasi Besar Maestro Tari Gusmiati Suid

Kamis, 06 Juli 2023 - 09:27 WIB
Putri bungsu Gusmiati Suid, Yessy Apriati mengatakan, diluncurkannya buku ini tak lain karena dirinya ingin membuka arsip sang ibunda kepada umum, sehingga pencapaian-pencapaian sang ibunda dapat dibaca kembali oleh berbagai kalangan dan berharap dapat menginspirasi generasi muda.

Di sisi lain, Yessy merasakan kekhawatiran yang amat sangat, karena sejauh ini ada banyak publikasi dan penelitian mengenai Gusmiati Suid yang memuat data-data kurang akurat.

baca juga: Tari Ratoh Jaroe Gerakkan Hati untuk Saling Tebar Kebaikan

Dengan kehadiran buku ini diharapkan ke depannya tidak lagi terjadi kesalahan-kesalahan, terutama dalam penulisan biografi dan pemikiran Gusmiati Suid.

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, Yessy kemudian menggandeng Diana Trisnawati, seorang sejarawan yang juga memiliki kepedulian yang sama terkait dengan pendokumentasian perjalanan karir Gusmiati Suid.

Diana berhasil memperoleh bantuan fasilitasi Program Dokumentasi Pengetahuan Maestro, Dana Indonesiana untuk penulisan buku Gusmiati Suid. Buku yang diterbitkan BWCF Society ini adalah kumpulan kliping pilihan dari media massa tentang pertunjukan-pertunjukan yang dipentaskan Gusmiati Suid bersama Gumarang Sakti.

Hampir semua media massa mainstream di Indonesia pernah mengulas pementasan Gumarang Sakti. Buku ini juga menyertakan tulisan lima pengamat seni pertunjukan yang dianggap sangat mengenal karya-karya Gusmiati.

baca juga: Sri Mulyani Keliling Dunia Berkat Kemampuan Tari Tradisional

Mereka adalah Sal Murgiyanto, Helly Minarti, Efix Mulyadi, Nirwan Dewanto, dan Afrizal Malna. Efix Mulyadi wartawan Kompas, misalnya, sangat sering datang ke studio Gumarang Sakti di Depok pada 1990-an untuk mengamati latihan-latihan Gumarang Sakti.

Buku setebal 254 halaman ini selesai dicetak pada minggu ketiga Juni 2023. Acara peluncuran buku berlangsung di Studio Tari Salihara, Jakarta dihadiri puluhan tamu undangan yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari seniman tari, akademisi, jurnalis, tokoh budaya, pemerhati seni pertunjukan, hingga orang-orang yang pernah bekerja sama dengan Gusmiati Suid.

Benny Krisnawardi, salah satu penari yang ‘diasuh’ langsung oleh Gusmiati Suid mengungkapkan, pada 1990, ia menjadi asisten koreografi untuk beberapa karya dari Gumarang Sakti, sehingga ia menyimpan banyak memori gerak tari Gusmiati Suid.

Menurut sejarawan dan Dekan FIB Universitas Indonesia , Bondan Kanumoyoso, dengan membaca buku ini kita tidak hanya diceritakan mengenai perjalanan Gusmiati Suid dari Batusangkar ke Depok.

baca juga: Bentuk Karakter Menjadi Lebih Baik Melalui Tari Tradisional

Lebih dari itu, buku ini mengajak para pembaca untuk menyelami lebih dalam pemikiran Gusmiati Suid, sebagai seorang maestro tari dan pemikir budaya yang berangkat dari akar tradisi yang kuat, serta berani membuka jalan untuk perkembangan seni tari tradisi.

“Jangan sampai buku ini hanya berakhir di rak-rak buku perpustakaan atau hanya dibuka dan dilihat halamannya saja. Tapi baca buku ini, terutama para seniman-seniman muda yang ingin menyelami lebih jauh tentang sejarah seni tari tradisi. Baca buku ini!” katanya.

Hadirnya buku ini, dan dengan kebaruan-kebaruan yang ada di dalamnya, diharapkan dapat memberikan sumbangsih baru bagi khazanah ilmu pengetahuan seni di Indonesia dan menjadi rujukan dalam penelitian, baik mengenai Gusmiati Suid dan pemikiran-pemikirannya, maupun sejarah tari Indonesia secara umum.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More