Survei Indikator Sebut Mayoritas Publik Ingin Sistem Pemilu Proporsional Terbuka
Minggu, 04 Juni 2023 - 19:09 WIB
JAKARTA - Mayoritas publik menginginkan sistem proporsional terbuka di Pemilu 2024 nanti. Hal itu terpotret dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada Februari 2023.
Dari hasil survei tersebut, sebanyak 80,6% responden setuju agar pemilu dapat menerapkan sistem pemilihan proporsional terbuka. Hanya 11,9% responden yang ingin agar pemilu diterapkan sistem pemilihan coblos partai.
"Mayoritas menginginkan sistem pemilihan terbuka," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat paparkan hasil survei secara daring, Minggu (4/6/2023).
Sementara itu, terdapat kecenderungan peningkatan responden yang ingin agar pemilu dapat menerapkan sistem pemilihan proporsional terbuka.
Pada Februari 2021, terdapat 78,2% responden yang ingin sistem proporsional terbuka. Angka itu terus meningkat menjadi 80,6% pada Februari 2023.
"Soal sistem pemilu, itu isu elit. Kalau ditanya umum, masyarakat ingin sistem proporsional terbuka," tandasnya.
Periode survei ini dilakukan pada 26-30 Mei 2023 dengan pemilihan sampel melalui metode RRD (Random Digit Dialing) yakni teknik memilih sampel melalui proses nomor telepon secara acak dengan sampel sebanyak 1.230 responden. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Dari hasil survei tersebut, sebanyak 80,6% responden setuju agar pemilu dapat menerapkan sistem pemilihan proporsional terbuka. Hanya 11,9% responden yang ingin agar pemilu diterapkan sistem pemilihan coblos partai.
"Mayoritas menginginkan sistem pemilihan terbuka," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat paparkan hasil survei secara daring, Minggu (4/6/2023).
Sementara itu, terdapat kecenderungan peningkatan responden yang ingin agar pemilu dapat menerapkan sistem pemilihan proporsional terbuka.
Pada Februari 2021, terdapat 78,2% responden yang ingin sistem proporsional terbuka. Angka itu terus meningkat menjadi 80,6% pada Februari 2023.
"Soal sistem pemilu, itu isu elit. Kalau ditanya umum, masyarakat ingin sistem proporsional terbuka," tandasnya.
Periode survei ini dilakukan pada 26-30 Mei 2023 dengan pemilihan sampel melalui metode RRD (Random Digit Dialing) yakni teknik memilih sampel melalui proses nomor telepon secara acak dengan sampel sebanyak 1.230 responden. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(kri)
tulis komentar anda