Para Manusia Tegar untuk Dedikasi yang Tak Berujung demi Membangun SDM

Jum'at, 17 Maret 2023 - 20:38 WIB
"Awalnya saya mendaftar di Samarinda untuk menjadi guru PNS enggak lolos, di Tenggarong dulu juga enggak lolos. Jadi dulu saya mengabdi dulu menjadi guru di Hulu, Kabupaten Hulu, saya mengabdi 9 tahunan di sana," kata Agustina kepada SINDOnews saat mengikuti kegiatan Tanoto Foundation di Kutai Barat, Kaltim, Rabu 15 Maret 2023.

"Setelah itu saya kembali lagi ke Samarinda, ikut tes lagi dan enggak lulus kembali. Alasannya disuruh kuliah lagi D2 PGSD. Setelah menempuh pendidikan selama dua tahun setengah, kemudian ikut tes lagi, lulus," ungkap Agustina yang menuturkan kisah perjuangannya dengan mata berkaca-kaca.

Setelah dirinya lolos, tak begitu saja mudah mendapatkan tempat sebagai guru untuk mengajar. Dirinya kembali harus mencari sekolahan yang membuka posisi guru.

"Setelah beberapa proses, saya kemudian ke Long Iram. Rupanya di Long Iram ini ada kepala sekolahnya diangkat jadi kepala cabang. Jadi ada peluang di sini, pada tahun 2000, sudah PNS. mengabdi di sini sampai sekarang," tutur Agustina.

"Kemudian menjadi guru dan saya sudah 11 tahun sekarang ini mengabdi jadi kepala sekolah, sekarang berarti saya sudah 30-an tahun lebih," tuturnya.

Baca juga: Ciptakan Siswa Mandiri lewat Bertani Memanfaatkan Lahan

Diakui perempuan yang penuh semangat ini, tak ada perjuangan yang mudah diraih. Menurutnya, asal ada kemauan dan tekad, semua akan bisa diraih.

"Jadi kalau memang sudah niat, kita jalan terus. Saya sudah punya niat dari Sulawesi tadi, pokoknya apa pun yang terjadi, saya akan mengabdi sesuai dengan keahlian yang saya miliki," jelasnya.

Bertahan di Daerah Pedalaman

Ketika ditanya apa yang membuatnya bisa bertahan di daerah pedalaman tersebut, jawaban perempuan setengah baya ini cukup menyentak dan memberikan suntikan semangat bagi kaum muda untuk bisa mengabdi kepada daerahnya.

"Bahwa kita harus berusaha, jangan terpaku kepada keahlian yang tidak bisa kita kembangkan. Banyak tenaga pengajar di daerah yang terjauh, tenaga pengajarnya tamatan SMA, tidak ada orang yang mau ke sana. Karena aksesnya itu, kesulitan dalam kesehatan, faskes. Saat ini yang ada di sini sudah lumayan, ada rumah sakit, apotek," jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More