Muhammadiyah: 1 Ramadhan 1444 H Bakal Sama, Idul Fitri dan Idul Adha Dipastikan Berbeda
Senin, 06 Februari 2023 - 12:25 WIB
Sebelumnya dia menjelaskan metode hisab hakiki wujudul hilal yang telah menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1444H. Dia mengatakan penetapan itu dilihat berdasarkan pada posisi geometris benda-benda langit yaitu matahari, bumi, dan bulan.
"Jadi posisinya bukan nampak dan tidaknya, untuk Ramadhan misalnya syarat yang pertama yaitu sudah terjadi ijtimak bulan telah mengelilingi bumi dengan satu putaran sinodis, tercapai pada 22 Maret pukul 00.25.41 WIB,"kata dia.
Kemudian syarat kedua adalah tercapainya satu putaran sinodis itu terjadi sebelum matahari tenggelam. Ketiga, saat matahari tenggelam keesokan sorenya pada Rabu saat matahari tenggelam masih di atas ufuk.
"Karena itu satu Ramadhan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023, yang terpenting posisi geometris itu telah terpenuhi itu metode penetapannya yang disebut dengan istilah hisab wujudul hilal," ucapnya.
"Jadi posisinya bukan nampak dan tidaknya, untuk Ramadhan misalnya syarat yang pertama yaitu sudah terjadi ijtimak bulan telah mengelilingi bumi dengan satu putaran sinodis, tercapai pada 22 Maret pukul 00.25.41 WIB,"kata dia.
Kemudian syarat kedua adalah tercapainya satu putaran sinodis itu terjadi sebelum matahari tenggelam. Ketiga, saat matahari tenggelam keesokan sorenya pada Rabu saat matahari tenggelam masih di atas ufuk.
"Karena itu satu Ramadhan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023, yang terpenting posisi geometris itu telah terpenuhi itu metode penetapannya yang disebut dengan istilah hisab wujudul hilal," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda