Kalangan Muda Papua Diajak Optimalkan Potensi Daerahnya

Selasa, 14 Juli 2020 - 09:27 WIB
"Bahwa masih ada kendala, tidak bisa dipungkiri namun saat ini kondisi Papua terus semakin baik. Adapun kelompok separatis, justru tidak berkontribusi, dan memecah belah," tuturnya.

Menurut dia, tindakan kelompok tersebut juga sama dengan menista proses demokrasi yang sudah dijalankan rakyat Papua ketika memilih dalam pilkada, pilpres, memilih anggota DPR, yang notabene merupakan orang asli Papua.

Sementara kelompok separatis itu yang hidup di luar Papua, mengklaim dan seringkali mengatasnamakan seperti seorang raja. “Ini sangat meremehkan demokrasi, mereka hanya ingin meraih tujuan sempit di luar koridor demokrasi. Kita harus bersama bekerja demi kemakmuran Papua. Bekerja dengan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan kemanusian,” kata Sade.

Tenaga Ahli Kelembagaan Desk Papua Bappenas, Moksen Idris Sirfefa menambahkan, Papua memiliki masalah kompleks, memerlukan pendekatan komprehensif dalam penyelesaiannya.

Dia menegaskan pemerintah selalu mengedepankan pendekatan dialog dan mendukung Papua dengan kebijakan otonomi khusus yang terus diperbaiki agar semakin relevan dengan situasi terbaru Papua.

Moksen mengajak masyarakat Papua untuk tidak terlalu terlena dengan isu-isu lama yang diciptakan untuk kentungan kelompok kecil. Isu-isu lama pun seringkali tidak berbasis fakta.

Menurut dia, melihat Papua tidak bisa dengan sekilas. Otsus merupakan jalan tengah moderat yang sama-sama menguntungkan karena sejatinya pemerintah melimpahkan sepenuhnya kebijakan Papua ke daerah.

Moksen mengingatkan, Papua punya potensi besar untuk maju. Untuk itu, semua pihak harus berpikir jernih, tidak emosi. Menurut dia, dana otsus sudah sangat membantu karena mencapai 60% anggaran APBD provinsi di Papua.

Ketua Pemuda Lira Provinsi Papua, Steve R Mara mengajak generasi muda Papua tidak percaya begitu saja dengan isu internasionalisasi Papua yang didorong kelompok tertentu.

Menurut dia, jika terus terlena isu-isu internasional yang tidak memiliki basis fakta maka dikhawatirka generasi muda menjadi lebih malas untuk berpikir lebih maju, tidak mampu melihat beragam peluang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More