Kalangan Muda Papua Diajak Optimalkan Potensi Daerahnya
Selasa, 14 Juli 2020 - 09:27 WIB
JAKARTA - Kampanye isu kolonialisme di Papua yang terus dilakukan para aktivis dan pendukung kemerdekaan West Papua di dunia internasional diyakini tidak memiliki pengaruh signifikan.
Hampir seluruh negara di dunia mengakui bahwa Papua bagian integral dari Indonesia. Kampanye isu tersebut didengungkan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dipimpin Benny Wenda maupun Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dipimpin Agus Kossay.
Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ida Bagus Made Bimantara menegaskan, berbagai isu di Papua seutuhnya merupakan urusan dalam negeri, dan semua negara memahami dan menghormati posisi Indonesia.
“Hampir 99,5 persen pemerintah di dunia mengakui dan menghormati keutuhan Indonesia, menegaskan bahwa Papua bagian Indonesia, hanya satu negara masih mempertanyakan yaitu Vanuatu,” ujar pria yang biasa disapa Sade itu dalam diskusi bertajuk Mengapa Isu Papua Diinternasionalisasi, Senin 13 Juli 2020.
( )
Sade menegaskan, Papua saat ini sudah bebas secara politik. Di sana sudah dijalankan pilkada, pilpres, hak otonomi khusus. Pemerintah pusat juga terus melakukan kebijakan afirmatif action dengan berupaya sekuat tenaga memenuhi hak dasar, termasuk hak asasi manusia.
Berbagai akses, lanjut dia, juga sepenuhnya diberikan. Antara lain menghadirkan BBM dengan harga sama seperti di daerah lain di Indonesia, akses transportasi dan infrastruktur terus dibangun, layanan kesehatan dijalankan.
Sementara, kata dia, Benny Wenda yang terus mengampanyekan kemerdekaan Papua, sejatinya tidak pernah berkontribusi ke Papua, bahkan sebaliknya meminta donasi untuk terbang ke seluruh dunia, hingga memberi instuksi untuk membunuh pekerja pembangunan infrastruktur di Papua.
Dia memastikan, pemerintah bekerja keras menyelesaikan persoalan yang masih ada, bahkan bertindak tegas kepada tersanga ujaran kebencian terhadap Papua.
Hampir seluruh negara di dunia mengakui bahwa Papua bagian integral dari Indonesia. Kampanye isu tersebut didengungkan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dipimpin Benny Wenda maupun Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dipimpin Agus Kossay.
Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ida Bagus Made Bimantara menegaskan, berbagai isu di Papua seutuhnya merupakan urusan dalam negeri, dan semua negara memahami dan menghormati posisi Indonesia.
“Hampir 99,5 persen pemerintah di dunia mengakui dan menghormati keutuhan Indonesia, menegaskan bahwa Papua bagian Indonesia, hanya satu negara masih mempertanyakan yaitu Vanuatu,” ujar pria yang biasa disapa Sade itu dalam diskusi bertajuk Mengapa Isu Papua Diinternasionalisasi, Senin 13 Juli 2020.
( )
Sade menegaskan, Papua saat ini sudah bebas secara politik. Di sana sudah dijalankan pilkada, pilpres, hak otonomi khusus. Pemerintah pusat juga terus melakukan kebijakan afirmatif action dengan berupaya sekuat tenaga memenuhi hak dasar, termasuk hak asasi manusia.
Berbagai akses, lanjut dia, juga sepenuhnya diberikan. Antara lain menghadirkan BBM dengan harga sama seperti di daerah lain di Indonesia, akses transportasi dan infrastruktur terus dibangun, layanan kesehatan dijalankan.
Sementara, kata dia, Benny Wenda yang terus mengampanyekan kemerdekaan Papua, sejatinya tidak pernah berkontribusi ke Papua, bahkan sebaliknya meminta donasi untuk terbang ke seluruh dunia, hingga memberi instuksi untuk membunuh pekerja pembangunan infrastruktur di Papua.
Dia memastikan, pemerintah bekerja keras menyelesaikan persoalan yang masih ada, bahkan bertindak tegas kepada tersanga ujaran kebencian terhadap Papua.
tulis komentar anda