Terpilih Pimpin PBB, Ini Reaksi Yusril Ihza Mahendra
A
A
A
JAKARTA - Yusril Ihza Mahendra terpilih menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) 2015-2020. Yusril terpilih melalui pemilihan pada Muktamar PBB di Bogor, Jawa Barat, Minggu pagi.
Bagaimanakah reaksi Yusril saat mengetahui dirinya terpilih memimpin PBB. "Bagi saya ini merupakan sebuah amanat yang harus dijalankan. Untuk itu saya tidak mengucapkan rasa syukur melainkan istigfar,” ujarnya, Minggu (26/4/2015).
Dalam agama Islam, lafadz istighfar adalah astagfirullah. Ini adalah sebuah tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah. Hal ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam ajaran Islam
Yusril menganggap jabatan Ketua Umum PBB adalah pekerjaan berat. Meski begitu, mantan Menteri Kehakiman ini bakal tetap menjalankannya.
Yusril terpilih sebagai Ketua Umum PBB periode 2015-2020 lewat pemungutan suara terbanyak.
Dia mengumpulkan 386 suara. Unggul jauh di atas Rhoma Irama yang meraup 122 suara. Dua pesaingnya lain hanya mengumpulkan tiga suara.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PBB MS Kaban menilai Yusril layak menjabat ketua umum. Sebab pakar hukum tata negara itu merupakan salah satu pendiri PBB.
Bagaimanakah reaksi Yusril saat mengetahui dirinya terpilih memimpin PBB. "Bagi saya ini merupakan sebuah amanat yang harus dijalankan. Untuk itu saya tidak mengucapkan rasa syukur melainkan istigfar,” ujarnya, Minggu (26/4/2015).
Dalam agama Islam, lafadz istighfar adalah astagfirullah. Ini adalah sebuah tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah. Hal ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam ajaran Islam
Yusril menganggap jabatan Ketua Umum PBB adalah pekerjaan berat. Meski begitu, mantan Menteri Kehakiman ini bakal tetap menjalankannya.
Yusril terpilih sebagai Ketua Umum PBB periode 2015-2020 lewat pemungutan suara terbanyak.
Dia mengumpulkan 386 suara. Unggul jauh di atas Rhoma Irama yang meraup 122 suara. Dua pesaingnya lain hanya mengumpulkan tiga suara.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PBB MS Kaban menilai Yusril layak menjabat ketua umum. Sebab pakar hukum tata negara itu merupakan salah satu pendiri PBB.
(dam)