Akil Mochtar Sindir Foto Mesra Mirip Ketua KPK

JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar menyinggung foto-foto mesra yang menyerupai wajah Ketua KPK Abraham Samad dan Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti.

Hal itu dikatakan Akil dalam persidangannya di Pengadilan Tipikor saat menjadi saksi Muhtar Ependy. Saat itu, Akil ditanya mengenai gambar yang ada di BlacBerry Massanger (BBM) hasil percakapan dirinya dengan Muhtar Ependy.

Dimana dalam BBM itu terlihat ada percakapan Akil dengan Muhtar yang membicarakan pengiriman uang suap Rp3 miliar yang dikirim ke CV Ratu Samangat terkait pengurusan sengketa Pilkada Kota Pelembang.

"Menyangkut tentang pengiriman uang Rp3 miliar ke rekening CV Ratu Samagat, saudara tahu?" tanya tim Jaksa KPK kepada Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/1/2015).

Pada saat itulah Akil menampik tidak mengetahui komunikasi itu. Akil malah menjawab, bisa saja BBM itu dirubah layaknya foto-foto mesra mirip Samad bersama wanita cantik.

"Saya enggak tahu pak, itu dari HP (telepon genggam) siapa, SMS siapa, saya hanya ditunjukkan (foto) itu," jawab Akil.

Jaksa KPK pun merasa tidak puas dengan jawaban Akil. Kemudian Jaksa kembali bertanya untuk menegaskan pembicaraan dalam BBM itu. Namun, Akil tetap menjawab bahawasannya dirinya sama sekali tidak mengetahui pembicaraan itu.

"Sekarang saja foto ketua KPK lagi ciuman sama Puteri Indonesia kan palsu. Bisa beredar dimana-mana," tutur Akil.

Hakim Supriyono menilai jawaban Akil itu berbelit-belit. Supriyono pun mengingatkan pada Akil untuk menjawab sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh jaksa.

"Ya saudara saksi dijawab saja ya," kata Supriyono mengingatkan Akil.

Namun, Akil tidak mempedulikan teguran dari hakim. Dia kembali menegaskandirinya tidak mengetahui perbincangan dalam BBM itu.

"Saya sudah jawab berkali-kali. Ditanya tahu enggak-tahu enggak, kan saya bilang saya enggak tahu," jawab Akil.

Mendengar jawaban Akil yang terus menampik, akhinya hakim Supriyono enggan melanjutkan. Ia pun meminta agar hal itu tidak dibahas lagi.

"Tapi enggak usah dikomentari yah. Saudara sebagai saksi menerangkan atas pertanyaan apa yang saudara," tandas Supriyono.