TNI Siap Bangun Pangkalan Militer di Tanjung Datuk

Minggu, 25 Mei 2014 - 15:30 WIB
TNI Siap Bangun Pangkalan Militer di Tanjung Datuk
TNI Siap Bangun Pangkalan Militer di Tanjung Datuk
A A A
TNI tidak akan tinggal diam terhadap sikap Malaysia yang membangun mercu suar di perairan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat. Personel TNI, baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara akan dikerahkan ke wilayah itu.

"Tanjung Datuk ini seringkali menjadi perhatian, suka ribut di sana. Saat ini kami sedang lakukan evaluasi. Rencananya kita akan membangun sejumlah kekuatan di sana," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai memimpin apel kesiapan Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014 di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (25/5/2014).

Moeldoko mengaku pihaknya akan segera membangun Pangkalan Angkatan Laut, Pangkalan Udara serta menempatkan satuan infanteri Angkatan Darat di Tanjung Datuk.

Menurut dia, posisi geo strategi perairan Tanjung Datuk yang sangat vital. Moeldoko mengatakan jika terjadi instabilitas di Laut Cina Selatan maka akan berdampak ke Natuna dan Tanjung Datuk.

Moeldoko berencana akan mengundang Gubernur Kalimantan Barat, serta seluruh unsur TNI untuk merumuskan solusi mengatasi konflik sengketa wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Perairan Tanjung Datuk.

"Tanggal 28 Mei kami (Gubernur Kalbar, bupati, serta seluruh unsur TNI) akan bertemu untuk merumuskan langkah-langkah kongkret yang akan kita ambil," ujarnya.

Terkait pembangunan mercusuar secara fisik di Tanjung Datuk, Moeldoko mengatakan, pihaknya telah menyiagakan tiga kapal perang di sekitar lokasi yang tengah menjadi sengketa. Menurutnya, kapal perang tersebut didatangkan dari Natuna."Pembangunan mercusuar secara fisik pada prinsipnya sudah berhenti," ujar Moeldoko

Menindaklanjuti hal tersebut, Moeldoko mengatakan besok Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi pertemuan formal antara TNI, Kementerian Pertahanan dengan pihak Malaysia di Jakarta. Pertemuan tersebut rencananya akan membahas kesepakatan baru antara Indonesia dan Malaysia.

"Perjanjian sudah ada, namun komitmennya yang tidak ada. Kalau di situ green area seharusnya tidak usah diapa-apakan," ujar Moeldoko.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3073 seconds (0.1#10.140)