Banyak kecurangan, Komisioner KPU Blitar dituntut mundur

Kamis, 17 April 2014 - 12:29 WIB
Banyak kecurangan, Komisioner KPU Blitar dituntut mundur
Banyak kecurangan, Komisioner KPU Blitar dituntut mundur
A A A
Sindonews.com - Seluruh Komisioner Pemilihan Umum Kabupaten Blitar dituntut meletakkan jabatanya. Dalam unjuk rasa yang digelar puluhan aktivitis mahasiswa, petani dan buruh yang mengatasnamakan Paguyuban Peduli Bangsa (PPB), menilai KPU telah gagal menyelenggarakan pemilu legislatif 2014.

"Tuntutan kami satu, seluruh komisioner harus mundur, " seru Korlap aksi Mahathir Muhammad dalam orasinya Kamis (17/4/2014).

Pencoblosan oleh Ketua KPPS di TPS 19 Desa Pojok, Kecamatan Garum, intimidasi petugas KPPS di delapan TPS Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, penggunaan undangan orang yang sudah meninggal dunia di TPS 6 Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, menjadi bukti kegagalan KPU Kabupaten Blitar.

Selain itu masih maraknya praktik money politics, indikasi "pencurian" suara dalam rekapitulasi dari PPS ke PPK yang diduga didalangi komisioner KPU, kata Mahathir tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan komisioner yang ada sekarang.

"Mereka semua (komisioner) telah melakukan kejahatan pemilu. KPU harus melakukan pemilu ulang di seluruh TPS yang bermasalah, "tegas Mahathir.

Lahirnya wakil rakyat (DPRD) yang merupakan gerombolan politikus busuk, dinilai massa sebagai bagian tanggung jawab KPU. Begitu tiba di Kantor KPU di wilayah Kecamatan Garum, massa langsung dihadang barisan pagar betis aparat kepolisian.

Mereka dilarang masuk ke dalam gedung KPU. Di depan pintu pagar, massa hanya bisa berorasi meminta dipertemukan Ketua KPU Kabupaten Blitar Miftachul Huda. Namun yang diminta tidak terlihat batang hidungnya. Informasinya yang bersangkutan sedang berada di luar.

Diantara barisan aparat kepolisian hanya terlihat tiga orang anggota komisioner. Yakni Aminudin Fahruda, Imron Nafifah dan Munawir. "Kami hanya minta Ketua KPU datang menemui kami. Bukan yang lain, "tegas Mahathir yang juga aktivis PMII.

Selembar kertas karton bertuliskan "Kantor KPU telah disegel Rakyat dan Mahasiswa" ditempel di pagar KPU. Karena jengkel aspirasinya tidak direspon, pendemo beramai ramai melempari kantor KPU dengan uang logam.

Mereka juga koor meneriaki Ketua KPU Kabupaten Blitar sebagai seorang banci yang tidak bernyali menemui massa. "Ketua KPU banci tidak bernyali. Sekarang kami bubar. Tapi kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar, " ancam Mahathir Muhammad

Begitu membubarkan diri, massa langsung melanjutkan aksi ke kantor panwas kota Blitar.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1324 seconds (0.1#10.140)