Dimyati ngaku tak berambisi jadi hakim MK
Dimyati ngaku tak berambisi jadi hakim MK
A
A
A
Sindonews.com - Komisi III mulai menjalani tahapan seleksi calon hakim konstitusi. Sebanyak 12 nama yang sudah terdaftar diminta untuk membuat makalah pada hari ini sebelum mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pada Maret mendatang.
Salah seorang calon hakim konstitusi Ahmad Dimyati Natakusumah mengungkapkan tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti pembuatan makalah tersebut.
"Enggak ada persiapan. Kerjaannya tiap hari itu, bagaimana mengharmonisasi konstitusi, kajian MPR, kajian konstitusi. Jadi apa yang disiapin apa lagi? Kalau disiap-siapin, puyeng nanti," kata Dimyati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku tidak terlalu ambisius untuk menjadi hakim konstitusi meski hal itu masih tetap menjadi cita-citanya. "Saya tidak ambisius. Kalau ada yang terbaik, yang terbaik saja. Terbaik yang diloloskan, saya hanya alternatif. Tapi lebih happy di DPR," terangnya.
Ada hal lain yang membuat dia akhirnya tetap mengikuti proses tahapan penyeleksian calon hakim untuk MK itu. "Bagi saya pribadi lebih untung kalau di DPR. Tapi saya masih wait and see. Jika calon-calon yang ada kurang under score, maka saya jalan terus," tuntasnya.
Berita:
PPP bantah minta Dimyati mundur dari jadi hakim MK
Salah seorang calon hakim konstitusi Ahmad Dimyati Natakusumah mengungkapkan tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti pembuatan makalah tersebut.
"Enggak ada persiapan. Kerjaannya tiap hari itu, bagaimana mengharmonisasi konstitusi, kajian MPR, kajian konstitusi. Jadi apa yang disiapin apa lagi? Kalau disiap-siapin, puyeng nanti," kata Dimyati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku tidak terlalu ambisius untuk menjadi hakim konstitusi meski hal itu masih tetap menjadi cita-citanya. "Saya tidak ambisius. Kalau ada yang terbaik, yang terbaik saja. Terbaik yang diloloskan, saya hanya alternatif. Tapi lebih happy di DPR," terangnya.
Ada hal lain yang membuat dia akhirnya tetap mengikuti proses tahapan penyeleksian calon hakim untuk MK itu. "Bagi saya pribadi lebih untung kalau di DPR. Tapi saya masih wait and see. Jika calon-calon yang ada kurang under score, maka saya jalan terus," tuntasnya.
Berita:
PPP bantah minta Dimyati mundur dari jadi hakim MK
(dam)
Explore More